TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 150 warga Dusun Tanahkekali, Kecamatan Tanahsepenggal Lintas, Bungo, mengamuk dan merusak markas kepolisian serta perumahan polisi, Selasa, 15 Mei 2012, sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka membawa berbagai jenis senjata, seperti parang, tombak, kayu, dan batu.
Tindakan anarkistis belum diketahui secara jelas pemicunya. Namun amuk massa ini juga menimbulkan banyak kerugian lain, seperti satu unit sepeda motor polisi tak luput dibakar massa.
Dugaan sementara, amuk massa disebabkan operasi Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) oleh tim PMS Kepolisian Sektor Tanah Sepenggal. Informasi lain menyebutkan polisi salah menembak warga Tanahbekali saat operasi tadi.
Akibat amuk massa itu, kondisi Markas Kepolisian Sektor Tanahlubuk Landai rusak parah. Semua kaca pecah dan isi kantor diobrak-abrik. Begitu pula kondisi rumah dinas anggota di belakang Markas Kepolisian Sektor.
Kepala Kepolisian Resor Bungo Ajun Komisaris Besar Budi Wasono membenarkan perusakan Mapolsek dan rumah dinas polisi. Namun dia belum menjelaskan pemicu kejadian itu. "Kami masih menyelidiki kejadian ini," kata dia. Budi membantah polisi salah tembak.
Markas Kepolisian Tanahlubuk Landai dan rumah dinas polisi dipasangi garis polisi. Kepala Kepolisian Resor Bungo mengaku sudah memerintahkan polisi menyelidiki pemicu amuk massa ini. "Kalau ada dugaan salah tembak, kami periksa dan selidiki lebih lanjut," ujarnya.
Semula, suasana sempat mencekam. Setelah negosiasi, amarah warga meredam. "Sekarang kondisinya sudah relatif kondusif," kata Budi. "Kami berharap warga menahan diri."
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
SYAIPUL BAKHORI