TEMPO.CO, Jakarta —Pemerintah menghibahkan meriam salute gun senilai Rp 473,22 juta ke Republik Demokratis Timor Leste. “Nilai perolehan untuk 6 pucuk,” kata Direktur Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Hadiyanto melalui pesan pendek kepada Tempo Kamis 17 Mei 2012. Hibah ini telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat melalui sidang paripurna Rabu kemarin.
Enam pucuk meriam ini berasal dari Batalyon Armed 7 Bekasi Jawa Barat. Wakil Ketua Komisi Pertahanan Tubagus Hasanuddin mengatakan meriam ini dihibahkan karena tidak dipakai. “Kondisi masih bagus,” katanya. Pemerintah juga menghibahkan 50 butir amunisi untuk meriam salute gun kaliber 75 milimeter ini. Enam pucuk meriam yang sama, lanjut Tubagus, juga dihibahkan kepada pemerintah Papua Nugini.
Menurut Tubagus hibah ini juga untuk menambah kesiapan pemerintah Timor Leste menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Salute gun biasa untuk acara seremoni,” ujarnya. Tubagus menegaskan hibah ini tidak disertai balasan dari pemerintah Timor Leste. “Ini bukan tukar menukar,” katanya.
Sebelumnya pemerintah menerima hibah dua kapal tempur jenis light fregat untuk patroli dari pemerintah Brunei Darussalam. “Kami terima empat bulan lalu,” kata politikus PDI Perjuangan ini. Kapal buatan Inggris itu telah berusia 34 dan 33 tahun. Kedua kapal tersebut yaitu KRI Salawaku dan KRI Badau. Kedua kapal kecil ini memiliki panjang badan kapal 36,88 meter, bobot 20 ton dan kecepatan maksimal 30 knot.
AKBAR TRI KURNIAWAN