TEMPO.CO, Depok- Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok, Yayan Ariyanto mengatakan kota Depok kekurangan mobil Pemadam Kebakaran (Damkar). Tercatat, mobil yang beroperasi saat ini hanya berjumlah 10 unit untuk menjangkau 11 kecamatan di Depok. "Kami sedang mengusulkan untuk ditambah," katanya kepada wartawan, Kamis, 17 Mei 2012.
Sepuluh mobil tersebut dengan rincian empat unit berada di dinas Damkar, lima mobil di kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT). Sedangkan, satu unit rusak. "Rencananya yang rusak akan diperbaiki tahun ini," katanya. Anggaran untuk melengkapi semuanya akan diusulkan pada tahun 2013.Ditargetkan, tahun 2016 sudah ada 19 unit mobil.
Dinas sedang mengusahakan tiga pos baru yang memiliki satu mobil pemadam di tiap posnya. "Tiga pos yang rencanakan di Balai Kota, Beji dan Tapos," katanya.
Yayan menambahkan jumlah hydrant yang ada pun kurang memadai. Terlebih, pembangunan di Jalan Margonda kini didominasi gedung bertingkat. Pihaknya mengaku kesulitan jika harus melakukan evakuasi korban jika terjadi kebakaran pada bangunan bertingkat. "Jika terjadi kebakaran dan kami kekurangan air, ini kan repot" katanya.
Hydrant, kata Yayan, penting untuk ditambah. Jangan sampai pada saat kejadian pemerintah kota Depok tidak berdaya. Di gedung-gedung tertentu harus sudah disediakan hydrant. "Hal yang tidak terduga terjadinya kebakaran kan bisa saja terjadi," katanya.
Menurut Yayan, gedung bertingkat saat ini sudah banyak, apalagi ada yang sampai 24 tingkat, dan di Margonda sendiri ada enam gedung. untuk itu, Dinas Pemadam Kebakaran membutuhkan mobil pemadam bertangga. "Sudah ada rencana, minimal satu. Mobil bertangga kan mahal," katanya.
Maraknya gedung bertingkat di kawasan Margonda, kata dia, diperlukan pengawasan rutin. Terutama pada lokasi yang dinilai rawan terjadi kebakaran. Untuk itu Dinas juga mengecek gedung-gedung bertingkat yang ada. "Ini dilakukan untuk antisipasi," kata dia.
Selain mengusulkan penambaham armada, pihaknya juga sedang melakukan perbaikan manajemen. Saat ini pihaknya memiliki kekuatan 40 Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar) di 40 Kelurahan. "Kami juga sedang membentuk 7 Satlakar tambahan," katanya.
Satlakar tersebut penting, kata Bambang, untuk memberikan penyelamatan dini. Kemudian mereka akan memberikan informasi kepada Pemadam untuk dieksekusi. "Mereka ini selalu siaga," katanya.
ILHAM TIRTA