TEMPO.CO, Jakarta- Fraksi Partai Hanura meminta penerapan larangan berpenampilan tidak senonoh pada saat tampil dalam acara hiburan juga diterapkan bagi penyanyi lokal. Hal ini dikatakan sebagai tanggapan atas sejumlah penolakan terhadap konser penyanyi asal Amerika Serikat, Lady Gaga. “Harus fair dong, harus diatur juga secara keseluruhan bagi penyanyi Indonesia,” kata Ketua Fraksi Hanura, Saleh Husein saat dihubungi, Minggu, 20 Mei 2012.
Saleh menyatakan, penolakan terhadap penyanyi yang bernama asli Joanne Angelina Germanotta ini cukup masuk akal karena berkaitan dengan adat dan budaya masyarakat Timur. Hanura, menurut dia, tidak menolak pelaksanaan konser penyanyi lagu ‘Bad Romance’ ini. Akan tetapi, member catatan dan masukan terkait dengan gaya penampilan dan busana dari penyanyi yang terkenal kontroversi ini. “Pada prinsipnya kelompok yang menolak ini lebih pada penampilan Lady Gaga yang tidak senonoh,” kata Saleh.
Ia juga menyatakan, orang-orang yang sudah membeli tiket dan akan menonton konser tersebut pasti dapat bersikap bijak saat menonton. Akan tetapi, menurut dia, tetap bijaksana memberikan ruang bagi kelompok yang kontra. “Harusnya promotor dapat meminta pada Lady Gaga dan manajemen untuk mengatur penampilan yang sesuai dengan budaya Timur,” katanya.
Saleh menyatakan, konser Lady Gaga dapat dilaksanakan bila penyanyi ini dapat mengubah konsep dan gaya pertunjukannya sesuai dengan budaya timur yang dianut masyarakat Indonesia. Konser yang rencananya akan dilaksanakan pada 3 Juni ini, menurut dia, hanya ditolak pada gaya penampilannya, bukan rencana konsernya.
FRANSISCO ROSARIANS