TEMPO.CO, Bogor - Operasi lanjutan pencarian flight data recorder (FDR) atau kotak data rekam pesawat Sukhoi Superjet 100 di lereng Gunung Salak resmi dihentikan sejak Senin, 21 Mei 2012. Tim SAR Rusia dibantu prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sudah meninggalkan posko evakuasi di Kampung Pasir Pogor, Desa Cipelang, Cijeruk, Bogor, Jawa Barat.
"Senin kemarin tim evakuasi lanjutan dari Tim SAR Rusia dan Kopassus sudah pulang. Sekarang, kampung kami kembali sepi seperti semula,” kata Kepala Desa Cipelang, Cecep Saepudin, kepada Tempo, Selasa, 22 Mei 2012.
Menurut dia, selama proses evakuasi di Cipelang, banyak hikmah dan berkah yang dirasakan penduduk setempat. Warga mendapatkan banyak rezeki dari para relawan yang selama 13 hari melakukan evakuasi Sukhoi di Gunung Salak. “Karena banyak masyarkat yang berdatangan untuk melihat evakuasi. Secara otomatis, ada dampak positif dari ekonomi masyarakat,” ujar dia.
Namun demikian, Cecep mewakili masyarakat Cipelang menyampaikan belasungkawa atas musibah tersebut. Dia berdoa semoga pihak keluarga diberi ketabahan dan para korban diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. “Walau ada berkah, kami turut berduka atas kejadian itu,” dia mengungkapkan.
Sebelumnya, Komandan Korem 061 Suryakencana Bogor Kolonel Infantri A.M Putranto mengatakan, Tim Investigasi Rusia sudah menarik semua pasukannya sejak Senin, 21 Mei 2012, pukul 08.00. Demikian pula dengan prajurit Kopassus, sudah ditarik kembali ke barak di Batalyon 23 Kemang Bogor. "Karena tim Rusia sudah turun semua, kemudian satu jam kemudian kami juga menarik pasukan baik dari Kopassus maupun Paskas," katanya.
Namun demikian, kata Danrem, tim SAR gabungan belum berhasil menemukan keberadaan kotak data rekam pesawat atau FDR. Pada proses pencarian FDR, tim SAR gabungan malah menemukan sebuah parasut. Saat ditemukan, parasut itu masih dalam kondisi terkunci karena belum digunakan. "Saat ini di Puncak Salak I sudah kosong,” dia menjelaskan.
ARIHTA U. SURBAKTI