TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik tak mau mengomentari kabar pergantian Direksi PT Pertamina (Persero). Sebelumnya Jero dikabarkan kecewa karena tidak diajak urun rembuk dalam pergantian formasi direksi perusahaan minyak negara itu.
Ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jero Wacik hanya tersenyum ketika dikonfirmasi Tempo. "Kata siapa?" kata Jero Wacik balik bertanya sambil tersenyum, Selasa, 22 Mei 2012.
Berulang kali ditanya mengenai kabar yang beredar, Jero Wacik tak mau berkomentar banyak. "Nanti saja," katanya sambil menaiki tangga ke kantornya.
Pertengahan pekan lalu muncul kabar dari media sosial Twitter bahwa Menteri Wacik dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluhkan tak dilibatkan dalam pergantian direksi Pertamina. Keluhan dalam rapat bersama Menteri BUMN Dahlan Iskan ini kabarnya membuat Dahlan berencana mundur dari posisi orang nomor satu di Kementerian BUMN.
Pertengahan April 2012 Menteri Dahlan mengangkat lima direksi baru Pertamina. Kelima orang itu adalah Direktur Pengolahan Chrisna Damayanto, Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung Budya Yuktyanta, Direktur SDM Evita Maryanti Tagor, Direktur Umum Luhur Budi Djatmiko, dan Direktur Gas Hari Karyuliarto.
Sementara itu empat orang dari jajaran direksi yang lama masih dipertahankan. Mereka adalah Direktur Utama Karen Agustiawan, Direktur Pengembangan Investasi dan Manajemen Risiko M. Afdal Bahaudin, Direktur Hulu M. Husen, dan Direktur Keuangan Andri T. Hidayat.
Pergantian jajaran direksi ini menurut Dahlan adalah bagian dari strategi "dream team" BUMN. Pada Februari 2012, Dahlan menjanjikan manajemen BUMN yang berkinerja baik boleh mengusulkan nama-nama untuk mengisi bangku direksi agar tim yang terbentuk bekerja dengan harmonis dan bisa memajukan BUMN tersebut.
BERNADETTE CHRISTINA