TEMPO.CO, Depok - Peneliti Kajian Budaya Universitas Indonesia Devie Rahmawati mengatakan sikap penolakan sejumlah pejabat negara, organisasi masyarakat, dan aparat terhadap konser Lady Gaga merupakan cerminan rasa cinta Tanah Air.
"Itu mencerminkan rasa cinta Tanah Air terhadap budaya dalam negeri," kata Devi, Selasa, 22 Mei 2012. "Karena bukan artis nasional, isu ini sangat strategis untuk dilempar."
Ia membandingkan sikap masyarakat yang lebih menolak Gaga ketimbang selebritis nasional yang bergaya erotis. Penolakannya pun tak seheboh penolakan terhadap Gaga.
Hal ini menunjukkan masyarakat sadar bahwa budaya Barat hampir menguasai sendi-sendi kehidupan masyarakat. Walaupun ada kalangan yang menolak, toh, Devi menilai masyarakat Indonesia memiliki budaya dan toleransi yang cukup tinggi. Ia menilai masyarakat cukup dewasa untuk menolak berbagai macam provokasi.
Saat ini, masyarakat hanya tinggal menunggu keputusan apakah Lady Gaga diizinkan untuk tetap menggelar konser di Indonesia atau tidak. "Budaya kita sangat cair sebenarnya dan transformasi lebih ramah. Intinya polisi lebih paham kalau tidak baik, ya, tidak usah," katanya.
Namun Devie tidak sependapat dengan upaya ormas untuk melakukan anarkis untuk menentang kedatangan penyanyi bernama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta itu di bandara. "Jangan sampai kelompok itu membuat citra bangsa menjadi buruk," ujarnya.
Ketua FPI Kota Depok, Idrus Al Gadri, mengatakan tak bersedia berkompromi mengenai konser Lady Gaga. "Tolak konser Lady Gaga di seluruh wilayah NKRI adalah harga mati."
Ia berharap Indonesia bercermin pada bangsa lain. Di Cina, Korea, dan Filipina yang bukan negeri Islam, Lady Gaga ditolak oleh sejumlah kalangan Kristen. "Di Cina yang negara komunis, Lady Gaga ditolak, apalagi Indonesia sebagai negara agamis," katanya.
ILHAM TIRTA
Berita Lainnya:
10 Hal Kontroversi Lady Gaga
6 Lagu Lady Gaga yang Disensor di Malaysia
6 Perempuan Paling Terkenal di Youtube
Negara-negara yang Pernah Mencekal Lady Gaga
Musuh Mark Zuckerberg Mendadak Kaya dari Facebook
Tiap Keluarga Hanya 10 Menit Lihat Jasad Korban Sukhoi