Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bupati Belum Lihat Izin Penggalian Gunung Padang  

image-gnews
Situs Gunung Padang di Desa Karyamukti Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, digali dan dipetak-petak oleh Tim Terpadu Penelitian Mandiri Gunung Padang bentukan Stak Khusus Kepresidenan, Andi Arief. TEMPO/Deden Abdul Aziz
Situs Gunung Padang di Desa Karyamukti Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, digali dan dipetak-petak oleh Tim Terpadu Penelitian Mandiri Gunung Padang bentukan Stak Khusus Kepresidenan, Andi Arief. TEMPO/Deden Abdul Aziz
Iklan

TEMPO.CO, Cianjur - Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh, mengaku belum mengetahui soal izin penelitian dan penggalian situs Gunung Padang yang dipimpin Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief. “Belum, saya belum lihat izinnya. Nanti harus dilihat dulu,” ujar Tjetjep di Cianjur, Rabu 23 Mei 2012.

Sementara itu para budayawan dan aktivis lingkungan Cianjur menginginkan penelitian dan pengeboran yang dilakukan oleh pihak Tim Terpadu Penelitian Mandiri Gunung Padang di Desa Karyamukti Kecamatan Campaka dihentikan untuk sementara. Sebab, tim belum melakukan konfirmasi dan kejelasan tujuan dilakukannya penggalian yang kedua kalinya ini, sehingga kejelasan izinnya diragukan.

Para budayawan menganggap tim tidak mengindahkan kaidah lokal kemasyarakatan dengan mengajak budayawan dan warga Gunung Padang duduk bersama membicarakan kelanjutan nasib situs yang diacak-acak itu.

“Sampai saat ini belum diketahui mana zona inti atau zona penyangga di kawasan Gunung Padang. Termasuk juga berapa luas zona inti atau penyangga. Kami meminta agar penggalian dihentikan sebelum diketahui zoning tersebut dan diharapkan adanya ekskavasi dan restorasi segera dilakukan,” ujar Abah Ruskawan, salah seorang budayawan Cianjur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal yang sama diungkapkan aktivis lingkungan hidup dari Lokatmala Institute Cianjur, Eko Wiwid. Koordinator Walhi Jawa barat untuk Simpul Bogor Depok Puncak Cianjur ini merasa khawatir situs megalitikum Gunung Padang hanya akan dijadikan komoditas untuk kepentingan yang tidak jelas juntrungannya.

“Kami kecewa karena kegiatan penggalian ini terkesan sangat dipaksakan. Mereka (tim) tidak mengindahkan kearifan lokal dengan melibatkan warga, seniman, ataupun budayawan mengenai arah dan tujuan penggalian ini. Selama ini warga tidak pernah tahu tujuan kegiatan penggalian ini,” dia menuturkan.

DEDEN ABDUL AZIZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

13 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

32 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

33 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

37 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

38 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

38 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

55 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.