TEMPO.CO, New York - Saham Facebook terus melorot dari harga penawaran perdananya (IPO), selain karena saham yang ditawarkan terlalu banyak dan tidak terserap oleh pasar, harganya juga kemahalan.
Penyebab lainnya adalah para pemegang saham institusi dibebaskan menjual sahamnya. Sebabnya, mereka tidak diharuskan menahan kepemilikannya untuk periode tertentu.
Investor bertanya-tanya: seberapa besar uang yang akan dihasilkan perusahaan Facebook dalam beberapa tahun ke depan dapat membenarkan nilai pasar Facebook saat ini ?
Jika Anda berfikir membeli saham Facebook di harga perdananya US$ 38 per saham, kini Anda harus menerima kerugian 18,4 persen karena harga sahamnya kini hanya US$ 31. Bisa saja saham yang mempunyai kode di bursa Nasdaq FB ini sangat murah nanti, tapi yang pasti tidak sekarang.
Sebagai panduan untuk menilai saham Facebook mahal atau murah, dapat dilihat dengan membagi harga saham dengan laba per sahamnya, atau yang sering kenal dengan rasio harga terhadap laba (price earning ratio). Jika nilai PER suatu saham tinggi itu menunjukkan bahwa harga saham tersebut mahal, bila sebaliknya maka harga saham tersebut bisa dibilang murah.
Ketika Facebook ditawarkan ke publik di harga US$ 38 per saham, PER-nya mencapai lebih dari 100 kali. Dan setelah jatuh ke US$ 31, rasio harga terhadap labanya juga masih sangat tinggi di sekitar 85 kali.
Padahal indeks saham komposit Nasdaq saat ini rasio PER-nya hanya 15,7 kali labanya tahun lalu, menurut data dari FactSet. Sementara PER saham Apple hanya 13,6 kali, serta Google 18,2 kali.
Tentu saja menghitung investasi tidak hanya sesederhana itu dengan membandingkan harga saham dengan labanya. Beberapa saham yang mencatat pertumbuhan pendapatan dengan cepat dari yang lain dapat mengubah rasio PER-nya menjadi lebih rendah dan saham yang kelihatannya mahal secara valuasi bisa lebih murah.
Jika dilihat pertumbuhan pendapatan Facebook tahun lalu yang sebesar 65 persen memang cukup mengesankan bagi sebuah perusahaan. Jika FB bisa menjaga kecepatan petumbuhan pendapatannya US$ 1 miliar tahun lalu, di tahun 2015 pendapatan mereka akan US$ 7,4 miliar. Itu akan cukup untuk membawa PER-nya setara dengan Apple.
Tetapi investor tidak yakin perusahaan jejaring sosial ini dapat mempertahankan pertumbuhan pendapatannya, sehingga PER-nya dapat menyamai Apple. PER Facebook saat ini sebesar 85 kali dibandingkan PER Apple hanya 13,6 kali.
Dari 10 analis yang disurvei FactSet, proyeksi pendapatan Facebook berkisar US$ 330 juta hingga US$ 1,7 miliar, dengan rata-rata sekitar US$ 993 juta. Pendapatan Facebook tahun lalu mencapai US$ 3,7 miliar dan proyeksi tahun ini sekitar US$ 5,1 miliar.
Di harga US$ 38 per saham membuat nilai pasar Facebook sekitar US$ 104 miliar, dan setelah jatuh di harga US$ 31, valuasi sahamnya kini tinggal US$ 85 miliar.
Tentu saja pendiri Facebook mempunyai mimpi dan memiliki bisnis yang nyata untuk memperoleh pendapatan serta menghasilkan laba. Tetapi jejaring sosial belum terbukti mempunyai model bisnis yang pasti seperti Amazon.com yang mempunyai lini penjualan buku online, kindle, ataupun download video.
Banyak orang menggunakan akun Facebook dari perangkat bergerak (mobile) mereka, dan pendapatannya 82 persen dari iklan, padahal belum ada cara untuk membuat uang dari pengakses yang berasal dari handphone.
General Motor, misalnya, mulai menghentikan iklannya di Facebook karena dianggap kurang memberi manfaat terhadap penjualan.
Penilaian yang sangat skeptis muncul dari Scot Freeze, Presiden Direktur Street One Financial, yang mengatakan ia tidak akan menyentuh saham Facebook sebelum ke level yang sesuai dengan perkiraan pendapatannya. Saham Facebook mungkin akan turun tajam hingga ke US$ 25 per saham.
AP / VIVA B. KUSNANDAR