TEMPO.CO, Jakarta -Gas alam cair yang dihasilkan dari kilang Tangguh, Papua, diperkirakan bisa digunakan untuk membangkitkan listrik sebesar 1.150 Megawatt. Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Nur Pamudji mengatakan, pasokan gas tersebut bisa dipakai sebagai sumber energi primer pembangkit di berbagai wilayah.
"Dalam jangka panjang, di mana PLN punya pembangkit listrik yang mengonsumsi LNG, Tangguh bisa suplai ke situ," kata Nur di sela Konferensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association, di Jakarta, Rabu, 23 Mei 2012.
Tahap awal, gas Tangguh akan disalurkan ke terminal penerima mini di Indonesia Timur dan Jawa Barat. Gas ini juga akan dialirkan ke terminal penampungan di Arun, Aceh. "Kami minta dari Tangguh supaya Papua dan Maluku disuplai dari situ. Jadi tidak cuma dibawa ke Barat," kata Nur.
Rencananya, gas Tangguh akan mulai masuk ke pasar domestik mulai 2013. Kamis, 24 Mei besok akan ditandatangani nota kesepahaman antara BP Migas dengan PLN mengenai pasokan gas ini. Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan pasokan dari kilang ini untuk pasar domestik sebesar 230 juta kaki kubik per hari.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Evita Legowo menambahkan, saat ini harga jual gas ini sedang dinegosiasikan. PLN berharap, tak akan jauh berbeda dengan harga yang didapat PLN dari PT Nusantara Regas di floating storage and regasification unit (FSRU) di Teluk Jakarta. "Dari Nusantara Regas harga LNG-nya 11 persen dari ICP, biaya regas tidak sampai dua dolar," kata dia.
BERNADETTE CHRISTINA