TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan prosesor Intel meluncurkan E3-1200 v2 sebagai anggota baru jajaran keluarga Intel Xeon. Prosesor terbaru ini merupakan versi pemula untuk kebutuhan server komputasi yang hanya butuh satu central processing unit (CPU).
Menurut Business Development Manager Intel Indonesia, Arya Sanjaya, Intel Xeon E3-1200 versi 2 ini ditujukan bagi pasar usaha kecil dan menengah. “Secara global pada tahun ini, 70 persen dari usaha kecil menengah akan belanja IT. Tentu ini pasar yang besar,” kata Arya di kantor Intel Indonesia, Senin, 28 Mei 2012.
Arya mengatakan Intel Xeon E3-1200 v2 ini merupakan antisipasi atas tren komputasi awan di masa depan. Nantinya, kebutuhan awan tidak saja hanya di data center, tapi juga pada sisi pengguna. “Cloud tidak semata menggantungkan komputasi pada data center,” katanya.
Karena itu, kata dia, pada sisi pengguna juga memerlukan adanya komputasi lokal. Ini penting, terutama pada kondisi jaringan broadband yang belum besar, seperti halnya yang masih terjadi di Indonesia. “Jadi E3 ini kebutuhan server small medium business,” katanya.
Meskipun entry level, E3-1200 v2 mampu menawarkan efisiensi energi 32 persen lebih hemat. Selain itu, Intel juga telah memasang fitur keamanan dan enkripsi data.
Prosesor Intel Xeon E3 ini bisa memenuhi kebutuhan pengguna yang menginginkan platform server. Dengan begitu, pengguna tidak perlu lagi menggunakan desktop high end. “Kami menyarankan platform server untuk kepentingan memori dan penyimpanan data,” kata Arya.
Bagi pengguna yang ingin meningkatkan kapasitas server, Intel juga menawarkan Intel Xeon seri E5 dan E7. Bila E3-1200 versi 2 untuk kebutuhan satu soket, maka E5-2400 untuk kebutuhan dua soket. Seri E5 setidaknya mampu melayani komputasi untuk empat CPU. “Kalau di atas empat CPU Intel punya seri E7 masih dari keluarga Intel Xeon,” katanya.
Intel Xeon E3-1200 v2 ditawarkan dengan harga US$ 189–884 dalam jumlah 1000, kemudian E5-4600 berkisar US$ 551–3616, dan Intel Xeon E5-2400 ditawarkan US$ 188–1440.
IQBAL MUHTAROM
