Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taufiq Kiemas: Bu Mega Mau Oposisi, Saya Tidak!  

image-gnews
Taufiq Kiemas memberikan lukisan kepadan istrinya mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dalam acara perayaan ulang tahun Taufiq Kiemas ke 63 di Hotel Borobudur, Jakarta pada 5 Januari 2006. [TEMPO/ Santirta M.]
Taufiq Kiemas memberikan lukisan kepadan istrinya mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dalam acara perayaan ulang tahun Taufiq Kiemas ke 63 di Hotel Borobudur, Jakarta pada 5 Januari 2006. [TEMPO/ Santirta M.]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika pidato di dalam diskusi bertajuk "Kepemimpinan Nasional Berkarakter Pancasila" di Universitas Pancasila, politikus senior PDI Perjuangan, Taufiq Kiemas, tiba-tiba berbicara tentang hubungannya dengan istrinya, Megawati Soekarnoputri.

“Saya tidak sesuai dengan Ibu Mega. Bu Mega mau oposisi, saya tidak,” kata Taufiq Kiemas, Selasa, 29 Mei 2012. Saat itu ia tengah berbicara tentang demokrasi. Menurut Taufiq, demokrasi di Indonesia tak mengenal adanya oposisi. “Adanya demokrasi untuk semua."

Seusai berpidato, Taufiq dicegat wartawan dan kembali ditanyakan soal pencalonan Megawati sebagai calon presiden 2014. “Saya minta Bu Mega jangan maju,” kata Taufiq. Ia mengatakan bahwa dirinya berat hati jika istrinya kalah empat kali dalam pencalonan presiden. “Kasihan suaminya kalau sampai empat kali,” katanya.

Taufiq mengatakan PDIP belum menentukan siapa yang akan diusung partainya untuk maju menjadi calon presiden pada Pemilihan Umum 2014. Ia mengatakan ia tidak bisa berbicara mewakili partai terkait figur calon presiden yang akan diusung PDIP. “Soal itu, jangan tanya saya,” ujar Taufiq.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia meminta siapa pun yang maju nanti harus banyak mengajak figur-figur muda dalam pemerintah. “Kalau presidennya tua, ya pilih menteri yang muda,” katanya.

ANANDA BADUDU


Berita terkait
Kiemas: Belum Ada Regenerasi Kepemimpinan Nasional
Taufiq Kiemas: Presiden 2014 Haknya Orang Muda
Taufiq Kiemas: Kenapa Mega Begini?
Taufiq Kiemas ; Saya Tak Bangga dengan Mega
Kiemas: Presiden AS Kian Muda, Indonesia Kian Tua
Kalla: Larang Orang Tua Jadi Presiden Langgar UUD

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

11 Agustus 2020

Ketua umum PDIP, Megawati Soekarnoputri didampingi Puan Maharani dan Prananda Prabowo meneriakan yel-yel usai penutupan Kongres V PDIP di Sanur, Denpasar, Bali, 10 Agustus 2019. Megawati Soekarnoputri mengumumkan dan melantik 27 orang pengurus DPP PDI Perjuangan periode 2019-2024. TEMP/Johannes P. Christo
Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.


Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

23 Januari 2019

Presiden Joko Widodo atau Jokowi, bersama dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri  saat menghadiri acara perayaan hari ulang tahun PDIP ke-46 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis 10 Januari 2019. HUT PDIP ke-46 menjadi puncak konsolidasi ideologi, organisasi, politik, dan konsolidasi kader partai untuk memenangkan partai di pemilihan legislatif dan juga memenangkan pasangan Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin di pemilihan presiden 2019. TEMPO/Subekti.
Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

Jokowi mengucapkan selamat kepada Megawati yang berulang tahun ke-72. Tapi Jokowi menghindari menyebut angka 2.


Megawati: Tanah Air Kita Sangat Kaya, Indonesia Punya Semuanya

16 Desember 2017

Presiden Joko Wdodo (kiri) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) berjalan bersama Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) saat menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tiga Pilar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Tangerang, Banten, 16 Desember 2017.  ANTARA FOTO
Megawati: Tanah Air Kita Sangat Kaya, Indonesia Punya Semuanya

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan kekayaan Indonesia harus dilindungi. Megawati mengatakan Tanah Air kita sangat kaya.


Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol, Mega Didampingi Puan

26 Oktober 2017

The Great Victory Chariot diarak dalam prosesi pemakaman untuk mendiang Raja Thailand Bhumibol Adulyadej sebelum Upacara Kremasi Kerajaan di depan Grand Palace di Bangkok, Thailand, 26 Oktober 2017. REUTERS
Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol, Mega Didampingi Puan

Ada 42 kepala negara yang mengikuti rangkaian acara kremasi Raja Bhumibol di Thailand.


Megawati Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol di Thailand

26 Oktober 2017

Warga membawa foto Raja Bhumibol Adulyadej saat menunggu untuk menghadiri acara kremasi di dekat Grand Palace, Bangkok, Thailand, 25 Oktober 2017. Raja Bhumibol wafat pada Kamis malam, 13 Oktober 2017  dalam usia 88 tahun. REUTERS/Athit Perawongmetha
Megawati Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol di Thailand

Megawati menghadiri acara kremasi Raja Bhumibol Adulyadej sebagai utusan khusus Presiden Joko Widodo.


Susi Pudjiastuti Temui Megawati di Kantor PDIP, Ada Apa?

15 Oktober 2017

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti seusai membawakan kuliah Umum `Illegal Fishing dan Respon Indonesia` di Universitas Indonesia, Depok, 12 September 2017. TEMPO/IRSYAN HASYIM
Susi Pudjiastuti Temui Megawati di Kantor PDIP, Ada Apa?

Kedatangan Susi tepat setelah Megawati Soekarnoputri mengumumkan calon yang akan diusung dalam pilkada di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.


Cerita Megawati tentang Kriteria Paslon yang Diusung PDIP

15 Oktober 2017

Ketua Umum PDI Perjuangan Pusat, Megawati Soekarno Putri mengumumkan   bakal calon Pemilu Daerah Jawa Timur Saifullah Yusuf wakil bakal Calon Abdullah Awar Anas dan Bakal Calon Gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah  Sudirman Sulaiman dalam penunjukan Bakal calon dari PDIP Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan Jakarta, 15 Oktober 2017. TEMPO/Amston Probel
Cerita Megawati tentang Kriteria Paslon yang Diusung PDIP

Megawati mengatakan calon-calon kepala daerah yang diusung oleh PDIP harus merupakan calon yang tidak berpotensi melakukan korupsi.


Megawati: Jawa Timur Itu Bukan Luarnya Hijau Dalamnya Merah

15 Oktober 2017

Ketua Umum PDI Perjuangan Pusat, Megawati Soekarno Putri mengumumkan  suarat penunjukan  bakal calon Pemilu Daerah Jawa Timur Saifullah Yusuf, dan wakil bakal Calon Abdullah Awar Anas dalam penunjukan Bakal calon dari PDIP Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan Jakarta, 15 Oktober 2017. TEMPO/Amston Probel
Megawati: Jawa Timur Itu Bukan Luarnya Hijau Dalamnya Merah

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut Jawa Timur bukan luarnya hijau dalamnya merah, tapi merah putih untuk Indonesia.