TEMPO.CO, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk menetapkan 100 persen laba bersih yang diperoleh tahun lalu, yakni Rp 4,2 triliun, sebagai dividen. Hal ini disetujui dalam rapat umum pemegang saham tahunan yang berlangsung Selasa, 29 Mei 2012. "Dividen final bakal dibagikan pada 13 Juli 2012," kata Presiden Direktur Unilever, Maurits Lalisang, dalam paparan publik di Jakarta, Selasa, 29 Mei 2012.
Total nominal pembagian dividen Unilever sebanyak Rp 546 per saham. Pembagian dividen dilakukan dua kali, yakni pada 15 Desember 2011 sebesar Rp 1,9 triliun dan dividen final dibagikan tahun ini sebesar Rp 2,3 triliun.
Tahun lalu, produsen barang-barang konsumsi di Indonesia ini memperoleh penjualan sebesar Rp 23,5 triliun, naik 19,2 persen dari 2010. Laba usaha mencapai Rp 5,5 triliun dengan marjin usaha 23,2 persen, sementara arus kas bersih naik 50,9 persen menjadi Rp 5,5 triliun. Walhasil, laba bersih pun melonjak dari Rp 3,4 triliun menjadi Rp 4,2 triliun.
Maurits menilai tahun lalu kepercayaan konsumen terhadap perusahaan semakin tinggi jika dibandingkan 2010, khususnya kebangkitan kelas menengah. Namun selain itu, Unilever juga dihadapi oleh kenaikan harga dua komoditas penting, yaitu minyak mentah dan minyak nabati. "Karena kami memiliki dasar kuat, pengendalian biaya yang kuat, dan portofolio yang luas, tantangan itu bisa kami lewati," katanya.
SUTJI DECILYA