TEMPO.CO, Jakarta - PT Erajaya Swasembada Tbk bakal segera melangsungkan pembelian merek dagang iBox Apple seharga US$ 18 juta Juli mendatang. "Tadi kita sudah teken perjanjian bersyaratnya, tinggal eksekusi," ujar Direktur Utama Erajaya Swasembada Tbk Budiarto Halim selepas rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Rabu, 30 Mei 2012.
Menurut dia, pembelian merek produk Amerika itu sejalan dengan rencana perseroan untuk meningkatkan penjualan sektor smartphone, khususnya produk keluaran Apple. Ke depannya ditargetkan merek iBox mampu berkontribusi hingga 15 persen pendapatan perseroan. "Merek mereka kan cukup tinggi di pasaran," kata dia.
Dalam transaksi itu, perseroan diwakili PT Data Citra Mandiri (DCM), anak usaha perseroan yang 99,98 persen sahamnya dimiliki Erajaya dengan dua perusahaan. Yakni Grandoff International Limited, perusahaan asal Singapura serta Hidup Gaya Digital, perusahaan dalam negeri--dua perusahaan yang selama ini memegang hak merek dagang iBox di Indonesia.
Perseroan menargetkan transaksi itu selesai per 1 Juli mendatang, sehingga direncanakan, mulai kuartal tiga tahun ini, merek iBox sudah mulai memberikan kontribusi pendapatan. "Yang kita beli itu jaringannya, termasuk retailnya, bukan perusahaannya," ujar Syaiful Hayat, Corporate Secretary Erajaya Swasembada.
Ia menyatakan seluruh anggaran yang digunakan dalam pembelian itu berasal dari kas internal perusahaan yang bersumber dari laba yang ditahan tahun lalu. "Ini salah satu ekpansi yang kami lakukan dari dana yang ditahan perusahaan," ucapnya.
Syaiful menambahkan, rencana awal setelah pembelian itu selesai akan dibuka sekitar sepuluh outlet iBox baru. Jumlah ini menggenapi 20 outlet iBox yang sudah ada sebelumnya di Indonesia. "Satu-dua bulan mendatang, sekitar empat outlet, sisanya menyusul kemudian, total sepuluh tahun ini," ujarnya.
Syaiful optimistis pangsa pasar iBox di Indonesia bakal terus tumbuh ke depannya. Hal ini seiring terus meningkatnya permintaan terhadap produk iBox Apple. "Tapi kami belum berani revisi target pendapatan, kita lihat di Q3," ujarnya.
JAYADI SUPRIADIN