TEMPO.CO, Jakarta - Razia tempat hiburan malam yang dilakukan oleh POM AL, Sabtu (3/6) kemarin menurut Kepala Pusat Penerangan TNI AL, Laksamana Untung Suropati sudah sesuai dengan prosedur tetap (protap). Untung membenarkan, dalam operasi tersebut petugas POM AL membawa senjata laras panjang.
"Sebenarnya prosedur untuk senjata merupakan pertimbangan dari Komandan operasi," kata Untung saat dihubungi Tempo, Ahad, 3 Juni 20122. Menurut dia, dilihat dari situasi dan kondisi jika dirasa memerlukan senjata, komandan operasi bisa memutuskan dibawa atau tidaknya senjata tersebut.
"Lagipula dari laporan komandan yang bertugas semalam, hanya dua orang yang membawa senjata laras panjang. Itupun mereka berdiri di luar," kata Untung. Sementara itu, anggota yang masuk ke dalam lokasi tidak dibekali senjata apa-apa.
Untung mengatakan ini mempertimbangkan psikologis pengunjung tempat hiburan malam tersebut. "Jangan sampai pengunjung yang merupakan masyarakat melihat bahwa TNI itu arogan, makanya yang pegang senjata di luar," ujarnya.
Razia yang dilaksanakan secara mandiri oleh POM AL di Exotic dan Golden Crown, Mangga Besar, Jakarta Barat berhasil menjaring 9 anggota TNI. Mereka yakni 4 anggota TNI AD, 3 anggota TNI AL, 1 anggota TNI AU, dan 1 anggota kepolisian.
AYU PRIMA SANDI