TEMPO.CO, Jakarta - Planet Venus dikabarkan akan melintas di muka matahari pada Rabu, 6 Juni 2012. Aktivitas Dewi Cinta yang disebut transit Venus itu merupakan kejadian langka yang baru terjadi sebanyak enam kali sejak 4 Desember 1639. Pada transit ketujuh ini, astronom memperkirakan ada dua tempat yang tidak bisa dijadikan lokasi menonton kunjungan Venus ke matahari: Amerika Selatan dan Afrika Barat.
Untuk Indonesia sendiri, Ambon dan Atambua merupakan lokasi paling memungkinkan untuk mengamati transit Venus. Sebab, di dua tempat itu, Venus menggoda sang surya waktu matahari sudah muncul di langit, yakni pukul 07.09. Sedangkan di Bali dan Kalimantan Timur, transit Venus mulai pukul 06.09, dan pukul 05.09 di Sumatera dan Jawa.
Kalau Anda yang berada di luar Indonesia, transit Venus bisa dilihat di Alaska, bagian utara Kanada, Selandia Baru, Australia, beberapa negara Asia, dan Rusia. Di Amerika Serikat, transit akan berlangsung pada saat matahari terbenam pada 5 Juni 2012. Sedangkan di Afrika Timur, Eropa, dan Scandinavia, transit berlangsung waktu matahari terbit, 6 Juni 2012.
"Di Hawaii, NASA menggelar acara nonton bareng transit Venus di Observatorium Mauna," tulis situs berita Guardian.
Ahli astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Sten Odenwald, memperingatkan masyarakat agar tak melihat transit Venus dengan mata telanjang atau kacamata hitam saja. Kata dia, menonton dengan cara begitu akan merusak mata. Odenwald menyarankan masyarakat untuk gunakan kamera lubang jarum dan teleskop.
Soalnya, celah pada kamera lubang jarum akan memproyeksikan matahari dan Venus ke layar. Karena memiliki intensitas cahaya kecil, bayangan di layar tak akan merusak mata. Sedangkan penggunaan teleskop atau teropong harus dilengkapi dengan filter khusus. Filter ini berguna sebagai penapis cahaya. "Gunakan filter jika tak ingin mata Anda menjadi arang," kata Odenwald.
GUARDIAN | CORNILA DESYANA