TEMPO.CO, Jakarta ---Komisi Nasional Perlindungan Anak mencatat sebanyak 68 persen bayi dibuang dalam keadaan meninggal sepanjang tahun 2011 lalu. "Rata-rata bayi yang dibuang, dianggap sebagai aib bagi para pelaku," ujar Sekertaris Jenderal Komnas PA, Samsul Arifin kepada Tempo, Jumat, 15 Juni 2012.
Sebelumnya, sesosok mayat bayi perempuan berusia satu bulan ditemukan membusuk di pinggir Kali Cijantung. Bayi perempuan berkaos kuning itu diperkirakan sudah meninggal sejak tiga hari yang lalu. "Udah ada belatungnya," ujar Suwandi, 28 tahun, pemulung yang menemukan mayat bayi tersebut.
Komnas PA mencatat, sepanjang tahun 2011 terdapat 186 kasus pembuangan bayi. Jumlah ini meningkat dari 104 kasus di tahun 2010.
Bayi-bayi malang itu dibuang di tempat sampah, sungai, ataupun selokan. "Ada juga yang dibuang di rumah ibadah ataupun teras rumah warga," kata dia.
Untuk kasus aborsi, Komnas PA mencatat ada 2,5 juta jiwa bayi yang diaborsi pada tahun 2010. Jumlah tersebut terus meningkat dari 2 juta jiwa pada 2008 dan 2,3 juta jiwa pada 2009. "62,6 persen pelaku berusia dibawah 18 tahun," ujarnya.
Samsul menambahkan, kasus pembuangan bayi ataupun aborsi terhadap janin seringkali sulit ditangani oleh kepolisian. "Untuk aborsi biasanya selalu ada pihak lain yang membantu prosesnya," kata Samsul.
SUBKHAN