TEMPO.CO , Jakarta - Sejak meledaknya popularitas tablet setelah peluncuran iPad, beberapa pihak yakin era personal computer (PC) telah lewat.
Bahkan Mark Dean, petinggi IBM yang ikut mendesain IBM 5150 PC, komputer yang disebut sebagai tonggak dimulainya era PC, menyatakan hal serupa.
Namun hal itu dibantah Daniel Pang, Research Manager, Client Device Research dari lembaga analis lembaga riset International Data Corporation (IDC).
"Tidak benar bahwa sekarang adalah akhir dari PC. Ia tetap hidup dan terus tumbuh," kata Pang dalam seminar IDC's ASEAN Directions 2012 di Jakarta, Rabu, 20 Juni 2012.
Pang mengakui tablet memang produk yang menawarkan pengalaman baru pada penggunanya. Tapi, menurutnya, hal ini tidak akan menggantikan peran PC.
"Ada beberapa keterbatasan yang dimiliki tablet. Yang pertama adalah layar sentuhnya," katanya.
Ia mengatakan layar sentuh yang dioperasikan dengan jari memiliki presisi terbatas, yang tidak bisa menandingi kinerja keyboard dan mouse.
Selain itu, hingga kini kemampuan tablet dalam mengeksekusi tugas yang rumit pun masih berada di bawah PC. Oleh karena itu keberadaan PC masih tetap dibutuhkan, terutama untuk memenuhi kebutuhan di luar fungsi hiburan.
"Menurut saya saat ini lebih tepat disebut sebagai era 'PC Plus'," katanya. Artinya, orang tidak lagi hanya mengandalkan PC semata, tapi juga perangkat lain untuk memenuhi kebutuhannya.
Selain itu ia juga melihat bahwa PC pun masih memiliki kedudukan yang penting dalam wacana industri komputer, terutama karena PC jenis ultrabook saat ini masih menjadi pusat perhatian publik dan menjadi tren di hampir semua vendor besar.
"Namun di Indonesia pertumbuhan ultrabook masih perlu waktu. Terutama karena harganya yang relatif mahal," ujarnya.
RATNANING ASIH