TEMPO.CO, Jakarta - Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway untuk rute Bekasi-Kampung Rambutan ada kemungkinan bakal bernasib serupa dengan pendahulunya di jalur Bekasi-Pulogadung. Bus-bus pengumpan busway di koridor 7 itu tak jadi beroperasi perdana pada hari ini, Rabu, 20 Juni 2012, seperti yang dijanjikan.
Tempo tidak mendapati gelagat pengoperasian bus-bus yang diharapkan mampu mengurangi arus kendaraan pribadi yang datang dari Bekasi menuju Jakarta itu. Belum ada pintu berlabel jurusan Bekasi di halte. Hanya undakan untuk turun dari bus terlihat menganggur.
Teguh, satu petugas bus Transjakarta di Terminal Kampung Rambutan, mengatakan kalau bus pengumpan Kampung Rambutan-Bekasi memang tidak ada. "Kan, didemo sopir mikrolet," katanya.
Ketika Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway Pulo Gadung-Bekasi (koridor I) dan Kampung Rambutan-Bekasi (koridor II) diluncurkan pada 28 Maret lalu, banyak sopir yang tergabung dalam Organda Bekasi yang menentang. Mereka berunjuk rasa di Terminal Bekasi menyatakan kekhawatiran pendapatan yang bakal tergerus.
Namun, Selasa lalu, Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Udar Pristono yakin pengoperasian di jalur Kampung Rambutan-Bekasi sesuai jadwal, 20 Juni 2012. Dia bahkan bilang, sebanyak 10 unit bus akan melayani jalur itu. "Sekarang 10 dulu. Kalau animo tinggi, baru ditambah," kata Pristono.
Rencananya, dengan membayar Rp. 9.500, warga Bekasi bisa menumpang bus pengumpan dan Transjakarta ke berbagai tujuan di Jakarta. Begitu pun sebaliknya, dari Jakarta hingga Terminal Bekasi.
Dari Terminal Kampung Rambutan, bus akan masuk Tol Kampung Rambutan, Tol JORR, Tol Cikampek, keluar Tol Bekasi Timur, Jalan Joyomartono, Jalan Ir. H. Juanda, hingga Terminal Bekasi. Diantara ujung-ujung jalur itu ada tiga halte, yaitu Terminal Bekasi, Kementerian Sosial, dan Bekasi Trade Center.
ATMI PERTIWI
Berita lain:
Naik Trans Jabodetabek Poris-Kalideres Gratis
Tempat Dugem dan Pijat Ini Ditutup Saat Ramadan
Pluit Karang Jadi Sistem Satu Arah