TEMPO.CO, Jakarta- Sebanyak 12 perusahaan sub-kontraktor mengaku belum dibayar oleh pihak konsorsium yang menangani pembangunan Stadion Utama Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII 2012 di Riau. Konsorsium pembangunan stadion utama tersebut terdiri dari PT Pembangunan Perumahan (PP), Adhi Karya, dan WIKA.
"Sampai detik ini tidak ada kabar. Kami kecewa karena PT PP sebagai kontraktor utama mencederai kami," kata perawakilan 12 sub-kontraktor Stadion Utama PON Riau, Zulkarnaen, di Jakarta, Rabu, 20 Juni 2012.
Total tagihan dari konsorsium kepada 12 sub-kontraktor mencapai Rp 30 miliar, tapi yang baru dibayar hanya sekitar 25 persen. Pihak sub-kontraktor, kata Zulkarnaen, sudah beberapa kali melayangkan surat kepada PT PP sebagai pemimpin konsorsium. Mereka pun pernah mengajukan permintaan untuk mengadakan pertemuan, tapi tidak ada tanggapan dari pihak konsorsium.
Keterlambatan pembayaran ini dikhawatirkan akan menghambat pembangunan stadion utama yang akan digunakan dalam PON pada September 2012. Jika pihak konsorsium segera membayar, stadion utama bisa digunakan.
Para sub-kontraktor membutuhkan waktu dua bulan untuk menyelesaikan pembangunan stadion. "Sekarang 95 persen pembangunan fisik sudah selesai tapi belum bisa digunakan," kata Zulkarnaen. Ia memberi contoh lintasan atletik, lintasan tersebut belum diberi garis dan tidak bisa sembarangan orang membuat garis. Pihak sub-kontraktor menegaskan stadion utama tersebut kemungkinan besar tidak bisa berfungsi jika tagihan tak kunjung diselesaikan.
Sub-kontaktor memberi tenggat satu bulan agar bisa melunasi pembayaran. Jika tidak, mereka akan mengambil bahan-bahan yang digunakan untuk membangun beberapa fasilitas. Upaya hukum juga menjadi pertimbangan pihak kontraktor. "Tapi kami terlebih dahulu memilih upaya persuasif," katanya.
Perusahaan sub-kontraktor yang belum dibayar tersebut antara lain PT Decorindo yang menangani pengadaan kursi stadion, PT Pesky yang menangani pengadaan papan skor (scoring board) dan sound system, PT Hari Puas & Son menangani lantai cetak beton, PT Datra Internusa membangun lintasan atletik. PT PP belum bisa dihubungi untuk dimintai keterangan. Telepon dan pesan pendek telepon seluler yang dikirim Tempo belum dijawab.
ANANDA W. TERESIA