TEMPO.CO , Surakarta: Panitia penyelenggara Solo International Ethnic Music akhirnya bersedia memindahkan lokasi penyelenggaraan perhelatan musik tersebut. Pemindahan ini diakibatkan desakan sejumlah pihak yang menolak acara itu digelar di Taman Balekambang. Apa alasan masyarakat menolak acara itu?
Koordinator Forum Masyarakat Peduli Seni Budaya, ST Wiyono, Selasa, 19 Juni 2012, menyebutkan pada dasarnya mereka mendukung penyelenggaraan SIEM di Surakarta. "SIEM merupakan kegiatan kesenian yang sangat hebat," katanya. Hanya saja, mereka mempersoalkan lokasi penyelenggaraan kegiatan yang mengambil venue di Taman Balekambang.
Dia menyebut gelaran SIEM yang kemungkinan akan didatangi ribuan penonton itu berpotensi merusak tanaman yang ada di taman itu. "Kerusakan tanaman tidak akan selesai meski panitia bersedia membayar ganti rugi," katanya. Sebab, tanaman butuh waktu yang cukup lama untuk bisa tumbuh dengan baik.
Wali Kota Surakarta, Joko Widodo mengakui jika pihaknya juga pernah memiliki kekhawatiran yang sama. “Namun panitia berani memberikan jaminan jika pentas SIEM tidak akan menyebabkan kerusakan sedikit pun,” katanya.
Bahkan, panitia juga memberikan jaminan bakal memberikan penggantian jika ada tanaman yang rusak. Pemerintah Kota Surakarta akhirnya memberikan izin dengan adanya jaminan itu.
Meski demikian, akhirnya dia memilih untuk meminta panitia memindahkan lokasi penyelenggaraan. “Silakan panitia mencari lokasi pengganti,” katanya. Dia tidak ingin jika pelaksanaan acara untuk menarik wisatawan itu justru menjadi sebuah polemik.
Ketua Panitia SIEM 2012 Putut Pramono mengaku keputusan untuk memindah lokasi pentas sangat sulit dilakukan. Sebab, pelaksanaan kegiatan yang mengundang delegasi dari luar negeri itu tinggal tiga pekan lagi. Lagi pula, dia sudah terlanjur mencantumkan lokasi penyelenggaraan, baik di publikasi maupun undangan.
Selain itu, banyak delegasi yang telah menyiapkan musiknya, disesuaikan dengan lokasi penyelenggaraan. “Tapi mau tidak mau harus dipindahkan,” katanya. Pihaknya berharap agar para delegasi bisa memahami masalah yang tengah dihadapi oleh panitia.
AHMAD RAFIQ
Berita lain:
Neneng: Anas Urbaningrum Pemilik PT Anugrah
Jokowi Masuk Daftar 25 Wali Kota Terbaik Dunia
Keluarga Om Liem Meminta Maaf
Gara-gara Kerja Bakti, Jhonny Allen Ribut dengan Warga
Sejam lagi, Tanjung Priok Tertutup Bagi Buah Impor