TEMPO.CO, Jakarta - Pihak TNI AU menyatakan memang ada kemungkinan pesawat Fokker 27 dengan nomor registrasi A2708 terbang dengan satu mesin saja. "Bisa jadi," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Azman Yunus, Jumat, 22 Juni 2012.
Sebelumnya, Fokker F-27 jatuh di Jalan Branjangan RT 10/RW 11, Komplek Rajawali, Halim Perdanakusuma, Kamis, 21 Juni 2012, pukul 14.45 WIB. Pesawat tersebut tengah melakukan prosedur latihan touch and go di wilayah lokal Halim. Latihan touch and go itu sendiri merupakan latihan lepas landas dan mendarat secara berulang-ulang yang dimulai pada pukul 13.10 WIB.
Tentang rencana latihan terbang tersebut, Azman mengaku tak tahu persis. "Hanya internal TNI AU yang bisa mengetahui hasil investigasi kecelakaan ini," ujarnya. Perencanaan terbang dalam setiap latihan merupakan hal yang wajib dilakukan. "Apalagi ini dalam porsi terbang latih. Ada silabus tertentu yang digunakan," kata pilot senior TNI AU, Mayor Penerbang Rony Widodo.
Senior dari Mayor Penerbang Hari Setiawan ini mengemukakan ada bermacam teknik latihan tertentu. "Ada touch and go, ada pula single engine exercise. Inti latihan ini adalah untuk menyiapkan calon pilot dalam situasi apa pun," ujarnya.
Rony mengatakan, tentang rencana pelatihan yang dilakukan Mayor Heri dan para awak pesawat Kamis lalu, yang mengetahuinya adalah para awak pesawat dan Air Traffic Controller (ATC). Senada dengan Azman, Rony juga menyatakan memang ada kemungkinan Fokker tersebut terbang dengan satu mesin saja. "Mungkin saja. Karena sebelum berangkat terbang pun ada briefing rencana penerbangan," kata dia.
Latihan semacam itu tentu pernah dilakukan oleh setiap penerbang. "Itu memang salah satu bentuk latihan yang pasti pernah dilakukan para pilot," kata dia.
SUBKHAN