TEMPO.CO, Depok - Pembangunan gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri Cipayung dan Sukmajaya 3 Depok, yang mangkrak sejak Desember 2011, akan dimulai lagi. Gedung ini mangkrak karena ditinggalkan pemborongnya. Kali ini pembangunan gedung SD yang berada dalam satu lokasi ditargetkan selesai pada 15 September 2012.
"Alhamdulillah, kontraknya sudah ditanda tangani. Pembangunannya pada 18 Juni sampai 15 September 2012," kata Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma'il saat memantau proyek SD tersebut, Jumat, 22 Juni 2012.
Menurut Nur Mahmudi, proyek pembangunan SD ini dikerjakan oleh CV Bintara Jaya. CV ini akan membangun enam lokal ruang kelas, satu ruang guru, dan kepala sekolah dan dua lokal tempat buang air besar. Nilai kontraknya Rp 696,4 juta. "Dana itu dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2012," katanya.
Nur Mahmudi berharap CV Bintara Jaya belajar dari masalah mangkraknya proyek itu karena ditinggalkan pengembang lama, CV Delima. Pemerintah Kota Depok, kata Nur Mahmudi, akan menindak tegas jika proyek itu mangkrak untuk kedua kalinya. "Saya yakin dengan pelajaran kemarin tidak akan terulang lagi," kata Nur Mahmudi.
Pengawasan pengerjaan proyek pembangunan sekolah ini akan diperketat dengan melibatkan pihak kelurahan, kecamatan, dan sekolah. Dinas Pendidikan juga akan terus memantau. “Pokoknya akan diperketat," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Asep Rahmat mengatakan pihaknya akan maksimal mengawasi proyek ini. Pihaknya telah menulis capaian dan target pengerjaan itu di tembok dalam lokasi SD tersebut. "Agar masalah yang kemarin tak terulang lagi," katanya.
Menurut Asep, proyek pembangunan ini harus diketahui semua pihak. Berbeda dengan sebelumnya yang hanya diketahui pelaksana dan pemilik proyek. "Sekarang semua orang di lingkungan ini harus tahu," kata Asep. "Ini untuk masyarakat dan harus diawasi oleh masyarakat."
Kepala SD Sukmajaya 3, Amaliah, berharap pemegang proyek tidak lagi meninggalkan pengerjaannya. "Mudah-mudahan tidak lari lagi. Makanya harus diawasi," ujarnya.
Amaliah mengatakan saat ini orang tua siswa-siswinya sudah agak tenang. Mereka sering mendatangi Amaliah untuk menanyakan kejelasan gedung sekolah. Namun, saat ini mereka semua merasa bersyukur. "Ada yang bilang, kalau tidak diprotes dengan demonstrasi pasti tidak dikerjakan," kata orang tua siswa, yang ditirukan Amaliah.
ILHAM TIRTA