TEMPO.CO, Bandung - Gempa bumi berkekuatan 6,6 skala Richter yang mengguncang Aceh dan sekitarnya, Sabtu siang, 23 Juni 2012, bersumber dari lempeng Indo-Australia. Para ahli gempa menyebutnya sebagai gempa intra-plate. “Dirasakan kuat namun biasanya tidak merusak (bangunan) dan tidak menimbulkan tsunami,” kata pakar gempa dari ITB, Irwan Meilano.
Lempeng Indo-Australia bergerak lebih aktif, masuk ke bawah Pulau Sumatera yang merupakan bagian dari lempeng Eurasia. Ketika masuk itu, ada sebagian patahan di bagian atas lempeng Indo-Australia yang tidak turun, melainkan ke atas. “Mekanisme gempanya sesar naik dengan kemiringan bidang sumber gempa hampir tegak lurus,” katanya.
Proses gempa yang mirip seperti peristiwa gempa Padang pada 2009, ujar Irwan, berada di bawah bidang pertemuan antarlempeng. Akibatnya, walau sumber gempa di kedalaman lebih dari 80 kilometer, getarannya terasa meluas. ”Gempa (intra-plate) tersebut cukup dalam dan bukan jenis gempa yang biasa terjadi,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, BMKG mencatat adanya gempa berkekuatan 6,6 skala Richter (SR) pada pukul 11.34 WIB, Sabtu, 23 Juni 2012. Episentrum gempa berada di koordinat 2,81 Lintang Utara dan 97,71 Bujur Timur di kedalaman 103 kilometer. Pusat gempa itu diperkirakan berada 24 kilometer barat laut Kota Subulussalam, Aceh. Selain kota itu, gempa juga dilaporkan terasa hingga ke Medan, Sumatera Utara.
ANWAR SISWADI