TEMPO.CO , Jakarta: Pilot pesawat Fokker 27 yang jatuh, Mayor Penerbang Heri Setiawan, dikenal sebagai penerbang yang andal. Karena itu, rekan sekaligus senior Heri, Mayor Penerbang Rony Widodo, yakin kecelakaan Fokker 27 terjadi bukan karena kesalahan manusia alias human error.
"Saya pikir apa yang terjadi pada dia (Heri) dalam kecelakaan ini sudah di luar kemampuan dia," ujar Rony, Jumat, 22 Juni 2012.
Rony sendiri merupakan lulusan Akademi Militer Yogyakarta tahun 1997. "Lulusnya hanya beda setahun di bawah saya," kata dia.
Menurut dia, Heri adalah tipe penerbang yang tenang dan taat rencana. "Menginjak diskotek pun dia tidak pernah. Jadi tak mungkin kalau dia melakukan sesuatu di luar rencana awal," katanya.
Dia menilai ada sesuatu yang terjadi di luar perkiraan Heri. "Sehingga dia tak bisa menangani itu," ujarnya.
Saat ditanya hal-hal seperti apa yang berada di luar perkiraan pilot tersebut, Rony menyebut faktor cuaca ataupun gangguan teknis. "Tak ada yang bisa memperkirakan apa yang terjadi di atas sana," katanya.
Rony, yang baru saja dipromosikan ke Pangkalan Mabes TNI AU, berani memastikan kalau penerbangan sudah sesuai dengan prosedur. "Kalau pesawat atau pilot tak siap jalan, izin terbang pasti tak akan diberikan," ujarnya.
Rony juga mengaku kenal cukup dekat dengan Heri akibat banyaknya kesamaan minat yang dimiliki. "Kami sama-sama suka olahraga. Heri bahkan piawai dalam berenang. Terakhir ia sering mengajak saya bermain golf bersama," katanya.
Rony juga membenarkan kalau Heri mendapatkan jadwal latihan terbang siang hari itu. "Sebelumnya, pesawat itu sudah dipakai pagi harinya," ujar dia.
Rony yang akan memulai pendidikannya di SESKO AU itu mengaku terkejut atas kecelakaan Fokker 27 yang menewaskan Rony. "Padahal beberapa hari yang lalu ia dan istrinya masih mengunjungi saya dan istri," dia mengenang.
Selain itu, ia juga mengaku cukup dekat dengan Heri. "Banyak hal yang ia ceritakan ke saya hingga hal-hal kecil meskipun saya ini seniornya," katanya. Jika tak ada halangan, harusnya Heri juga mengikuti jejak Rony untuk menjalankan pendidikan di SESKO AU tahun depan, namun nasib ternyata berkata lain.
Pesawat Fokker 27 milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara jatuh di perumahan saat melakukan latihan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pukul 14.43, Kamis, 21 Juni 2012. Akibatnya, sepuluh orang tewas dan belasan terluka.
SUBKHAN
Berita terkait
Pesawat Fokker AU Jatuh di Kompleks Perumahan Halim
Nama Tujuh Penumpang Fokker F-27 TNI AU
Sudah 9 Fokker F-27 Jatuh di Indonesia
Korban Fokker-27: 6 Tewas, 1 Dirawat
Kesaksian Warga Sekitar Lokasi Fokker Jatuh