TEMPO.CO, Yogyakarta - Dewan Pimpinan Daerah Partai Gokar Daerah Istimewa Yogyakarta ngotot akan meloloskan nama Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai pendamping Aburizal Bakrie alias Ical pada Pilpres 2014 mendatang. Politikus Golkar DIY mengklaim telah melobi 32 DPD se-Indonesia jelang rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang berlangsung 29-30 Juni 2012 mendatang di Jakarta.
“Kami akan perkuat dukungan ke seluruh DPD Golkar di Indonesia karena sampai saat ini daerah yang mengusung cawapres baru DIY. Yang lainnya belum," kata Wakil Ketua DPD Golkar DIY bidang politik Janu Ismadi, Senin, 25 Juni 2012.
Janu menuturkan, pihaknya sendiri sampai saat ini masih belum berhasil mengutarakan usulannya meskipun secara resmi Golkar DIY telah menetapkannya sebagai calon cawapres pendamping Ical. “Usulan itu juga bukan dari Golkar DIY saja, kok, tapi juga dari sejumlah DPD Golkar di Indonesia, khususnya timur dan barat yang mendorong Sultan maju,” kata dia.
Janu mengatakan, saat ini paling tidak ada sekitar 50 persen dari 33 DPD PG se-Indonesia yang mendukung rencana pengusungan Sultan. “Sultan semakin popular di semua kalangan masyarakat sehingga ketokohannya dianggap paling layak mendampingi Pak Ical," kata Janu. Disebutkan pula, banyak DPD Golkar yang selama ini mendukung Sultan, seperti Lampung dan Papua.
Sebelumnya Gubernur DIY menyatakan bersedia, wacana tersebut masih sebatas usulan atau aspirasi. Dan hal tersebut belum tentu akan berjalan mulus, termasuk mendapatkan persetujuan dari Abu Rizal Bakrie yang rencananya akan dideklarasikan oleh Partai Golkar pada 1 Juli mendatang.
Golkar DIY sendiri pada Ahad, 24 Juni 2012 lalu di Bantul telah mendeklarasikan secara resmi penetapan Sultan sebagai cawapres lewat pembacaan deklarasi bertajuk "Deklarasi ARB For President RI 2014-2019". Dalam acara itu, seluruh 78 pengurus Golkar dari seluruh kecamatan se-Yogyakarta dikumpulkan.
Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, yang ikut hadir menuturkan usulan Golkar DIY ini akan diperjuangkan di Dewan Pimpinan Pusat sebagai salah satu aspirasi kader. "Usulan ini akan diperhatikan partai, dipertimbangkan oleh DPP," kata Priyo.
Terlebih, kata dia, Rapimnas Golkar mendatang tidak akan membahas calon presiden, tetapi akan membahas calon wakil presiden yang bakal mendampingi calon presiden dari Partai Golkar.
Di lain pihak, adik tiri Gubernur DIY GBPH Prabukusmo menuturkan sampai sekarang masih belum ada pembicaraan soal hal tersebut di lingkup keraton. "Saya setuju saja jika memang Ngarso Dalem bersedia,“ kata dia. Prabu menuturkan, panggilan hati Ngarso Dalem tidak dapat dihalangi siapa pun.
PRIBADI WICAKSONO