TEMPO.CO, Jakarta -PT. Ciputra Residence mulai melirik bisnis perumahan dekat bandara (aerotropolis) di luar Jawa. Salah satunya yang saat ini sedang dikembangkan di sekitar Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
"Memang agak berbeda dengan Ciputra garden yang dekat dengan Bandara Soekarno-Hatta, di Palembang letaknya ada di antara kota dan bandara," kata Direktur Utama PT. Ciputra Development Budiarsa Sastrawinata pada Senin, 25 Juni 2012 saat ditemui disela acara diklat wirausahawan muda bidang properti di Menara Kadin Jakarta.
Baca Juga:
Menurut Budi ekspansi bisnis ini bertumpu pada Garden City di Kalideres Jakarta Barat yang dikembangkan hingga Cengkareng. Proyek yang dibangun pertama kali pada tahun 1984 yaitu Garden 1 kini berkembang hingga Garden 8 dan sudah terjual puluhan ribu unit.
Selain itu, di negara-negara dengan bandar udara yang maju seperti di Inggris dan Singapura juga sedang ramai dibicarakan konsep hunian dekat bandara. Di negara-negara maju bahkan pihak bandara pun menurut dia ikut memberi kemudahan bagi pemilik perumahan di sekitar bandara.
"Prospek bisnis perumahan dengan konsep aeropolis menurut saya sangat cerah seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia," ujar Budi. Sayangnya, kata Budi, beberapa bandara di Indonesia terutama yang ada di daerah masih kurang mendukung untuk memaksimalkan proyek tersebut.
Budi memberikan contoh bagaimana seseorang yang ingin terbang dari Palembang ke Riau harus lewat Jakarta terlebih dahulu. Artinya seseorang harus mengeluarkan waktu lebih padahal kedua daerah tersebut berada dalam satu pulau.
"Beberapa bandara kalau secara fasilitas memang sudah mendukung seperti sayangnya pelayanan yang sifatnya perorangan masih buruk," kata dia. Budi mendorong pihak terkait untuk membenahi pelayanan sehingga antara pengembang dan pihak bandara bisa saling memberikan keuntungan.
SYAILENDRA