TEMPO.CO, Surakarta - Pemerintah Kota Surakarta mengancam tak mencairkan anggaran untuk penyelenggaraan Solo International Ethnic Music. Sebab, secara sepihak panitia telah mengubah nama pergelaran musik itu menjadi Kereta Kencana World Music Festival. “Kami belum pernah diajak bicara mengenai perubahan ini,” kata Sekretaris Daerah Kota Surakarta, Budi Suharto.
Menurut Budi, kegiatan SIEM sudah terselenggara sebanyak tiga kali di Kota Surakarta. Pemerintah Kota Surakarta juga selalu memberikan anggaran untuk festival musik etnik tersebut. “Untuk tahun ini kami juga menganggarkan sekitar Rp 100 juta untuk kegiatan itu,” kata Budi.
Budi menyebutkan bahwa perubahan nama itu dilakukan tanpa berkoordinasi dengan Surakarta, khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. “Panitia telah mengubah nama secara sepihak,” katanya. Padahal selama ini kegiatan itu terselenggara melalui kerja sama antara panitia penyelenggara dan pemerintah.
Apalagi, dalam anggaran yang sudah disiapkan Pemerintah Kota sudah menyiapkan dalam mata anggaran penyelenggaraan SIEM. “Sifatnya adalah hibah untuk panitia penyelenggara SIEM,” kata Budi. Jadi, jika kegiatan itu berganti nama, pihaknya tidak bisa mencairkan anggaran tersebut. Artinya, kegiatan Kereta Kencana World Music Festival tidak akan mendapatkan anggaran.
Dia mengakui lokasi penyelenggaraan yang semula direncanakan di Taman Balaikambang memang menuai protes dari sejumlah kalangan. Penyelenggaraan harus pindah dari lokasi tersebut. “Tapi permasalahan ini harusnya masih bisa dibicarakan,” katanya. Dia berharap panitia bersedia duduk bersama dengan pemerintah untuk membuat perencanaan baru bagi kegiatan tersebut.
Tidak menutup kemungkinan Pemerintah Kota Surakarta bakal memprakarsai pembentukan kepanitiaan baru untuk SIEM. “Itu akan dilakukan jika panitia tidak bisa diajak bekerja sama lagi,” kata Budi. Sebab, acara tersebut sudah masuk dalam agenda pariwisata di Kota Surakarta.
Juru bicara Kereta Kencana World Music Festival, Anisaa Fitri, membantah bahwa SIEM telah berganti nama. “Saya sudah keluar dari kepanitiaan SIEM bersama beberapa teman lain,” kata Anisaa. Selanjutnya, mereka membuat kepanitiaan untuk menyelenggarakan kegiatan yang benar-benar baru, yaitu Kereta Kencana World Music Festival.
Pihaknya juga tidak akan meminta anggaran dari Pemerintah Kota Surakarta untuk penyelenggaraan kegiatan tersebut. “Kami akan bekerja secara profesional dengan mencari sponsor,” kata Anisaa. Rencananya, kegiatan itu tetap akan digelar awal Juli mendatang. Hanya, panitia masih merahasiakan lokasi penyelenggaraan kegiatan.
AHMAD RAFIQ