Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fit Saat Berlibur

image-gnews
Sejumlah pengunjung berenang dan menikmati suasana pantai di Tanjung Akkarena, Makassar, Minggu (3/7). Sebagian warga Makassar mengisi masa liburan sekolah bersama anak-anaknya dengan mengunjungi tempat rekreasi dan wisata. TEMPO/Harianadi Hafid
Sejumlah pengunjung berenang dan menikmati suasana pantai di Tanjung Akkarena, Makassar, Minggu (3/7). Sebagian warga Makassar mengisi masa liburan sekolah bersama anak-anaknya dengan mengunjungi tempat rekreasi dan wisata. TEMPO/Harianadi Hafid
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keceriaan liburan Albert Boy Situmorang, 32 tahun, tiba-tiba terganggu. Semua berawal dari makan malam di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, bersama tiga rekannya. Namanya di pantai, seafood pun menjadi pilihan menu malam itu. Awalnya, semua berjalan normal. Menikmati panorama pantai sambil menikmati makan malam bersama teman-teman yang lama tidak bersua terasa begitu menyenangkan.

Namun, saat kembali ke penginapan, semua berubah. "Perut kami mulas-mulas, bahkan dua orang di antara kami mencret hampir sepanjang malam," kenang Boy. Tak sulit mencari musabab penyakit itu. "Dugaan kami langsung tertuju pada makanan laut itu, terutama sausnya," ujar pria yang berprofesi sebagai pengacara ini kepada Tempo, Senin lalu.

Masalah yang dihadapi Boy cukup sering dialami oleh orang yang berlibur. Menurut dokter spesialis penyakit dalam, Ari Fahrial Syam, soal makanan memang menjadi penyebab tersering seseorang mengalami sakit saat liburan. "Selama liburan, sebagian orang tidak terlalu peduli akan makanan atau minuman yang dikonsumsi," kata Ari. Mereka, kata konsultan penyakit lambung dan pencernaan ini, makan tidak teratur dan sedapatnya saja, yang ditemui di perjalanan.

Hal itu tentu saja membawa risiko. Penghobi jalan-jalan, yang mengidap penyakit mag, bisa kambuh sakit mag-nya karena tidak tertib dalam mengatur jadwal makan. Selain itu, mencari tempat makan sedapatnya tanpa memperhatikan aspek kebersihan dan kualitas makanan bisa membawa pelancong pada bahaya penyakit pencernaan.

Ari menjelaskan, makanan yang bisa mencetuskan terjadinya diare di antaranya makanan laut atau pedas. Hal itu disebabkan oleh makanan laut umumnya tidak segar. Masalah timbul jika seafood tidak tersimpan dalam kondisi dingin atau beku. "Ini akan menyebabkan bahan makanan tersebut mudah rusak dan terkontaminasi kuman penyakit," kata Ari, yang juga Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Makanan pedas--seperti sambal bebak, yang pedasnya naudzubillah, atau oseng-oseng mercon--juga bisa mencetuskan terjadinya gangguan pencernaan. Gangguan yang dialami biasanya rasa panas di daerah hulu hati setelah mengkonsumsi keripik pedas dengan level tertentu. "Pada pasien yang kebetulan sudah menderita ambeien, dia akan merasakan duburnya panas setelah mengkonsumsi keripik pedas tersebut," kata Ari.

Selain diare, penyakit lain, yang biasanya dialami saat liburan, adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), batuk, dan radang tenggorokan. Saat jalan-jalan, apalagi dalam suasana panas, kata Ari, orang cenderung memilih minuman dingin. Padahal pilihan itu justru tidak cocok dengan kondisi tubuh. "Memilih minuman dingin saat kondisi panas bisa merangsang penyakit radang tenggorokan," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ari menyarankan pelancong agar sebisa mungkin membawa sendiri minuman. Sebab, membeli minuman kemasan di perjalanan tetap bisa membawa risiko bagi kesehatan. Penjual umumnya memajang air kemasan di tempat terbuka. Ini bisa membuat air terkena sengatan panas matahari, bahkan terkena hawa dingin akibat hujan. Kondisi ini membuat air minum bisa rusak dan terkontaminasi. Selain membawa minuman sendiri, pelancong sebaiknya menyiapkan makanan kering yang bisa menjadi pengganjal perut selama perjalanan.

Hal lain yang mesti diperhatikan, kata Ari, adalah risiko kelelahan akibat kurangnya istirahat. Kondisi ini pula yang terjadi pada Boy setelah pulang dari liburan. Kelelahan sangat membuat dia harus dirawat di rumah sakit selama satu pekan dan rawat jalan selama satu bulan. "Dokter bilang saya mengalami gangguan lever karena kecapekan," kata Boy.

Beberapa bulan sebelum liburan, tekanan pekerjaan membuat Boy harus lembur hingga dua bulan. Karena itu, liburan diharapkan bisa membawanya pada pemulihan fisik dan mental. "Ternyata di Green Canyon, Pangandaran, malah ikut body rafting yang sangat menguras fisik karena melawan arus sungai," kata Boy. Sejak saat itu, dia tidak pernah memforsir fisik dalam liburannya. "Istirahat yang cukup tetap harus dijaga selama liburan," ujar Ari.

AMIRULLAH

Berita Terkait
Anang Menikah, KD Berharap Sering Bertemu Anak

Jawaban KD Kenapa Tak Cium Pipi Anang

KD Penuhi Janji ke Anak, Nyanyi di Resepsi Anang

Begini Suasana Pernikahan Zuckerberg dan Chan

Putri Bungsu Putin Akan Nikahi Pria Korea Selatan


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?


Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Sekotak sayuran dipajang di kebun seluas 900 meter persegi di atap pusat pemilahan pos,  di Paris, Prancis, 22 September 2017. Kebun ini menanam buah-buahan, sayuran, tanaman aromatik dan obat-obatan. REUTERS/Charles Platiau
Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.


Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Ilustrasi anak mengukur tinggi badan. answcdn.com
Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.


Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Ilustrasi pasangan mengecat rumah. shutterstock.com
Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.


Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Ilustrasi Keracunan
Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.


Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock
Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.


Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.


Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Ilustrasi Ibu menyusui. Shutterstock
Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.


Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.


Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kucing bernama Sam ini memiliki bulu berwarna hitam yang mirip alis. Sepintas ia terlihat seperti karakter kartun yang lucu. Berikut sejumlah kucing dengan corak bulu yang lucu dan unik. Boredpanda.com
Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?