Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berjalan Kaki Cegah Diabetes  

image-gnews
AP Photo/dapd/Joerg Sarbach
AP Photo/dapd/Joerg Sarbach
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Jika Anda jarang melakukan aktivitas fisik dan berisiko tinggi terkena diabetes, maka berjalan kakilah. Itulah salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk menurunkan kenaikan kadar gula dalam darah, berjalan kaki lebih banyak setiap hari. Demikian hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Diabates Care.

Penelitian ini mengungkapkan betapa berartinya beraktivitas fisik meski sederhana. “Bahkan sejumlah kecil aktivitas akan memberikan dampak yang bagus pada kesehatan mereka,” kata Catrine Tudor-Locke yang meneliti tentang kaitan berjalan kaki dengan kesehatan di Pennington Biomedical Research Center di Baton Rouge Lousiana, tapi tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Rekomendasi untuk berjalan kaki setiap hari adalah minimal 10.000 langkah per hari. Tudor-Locke mengatakan biasanya 2.000 langkah sama dengan jarak sekitar 1,6 kilometer. Penelitian sebelumnya, tidak menyebutkan berapa jauh harus berjalan. Kini, kata Amanda Fretts, ketua peneliti dari laporan di jurnal Diabetes Care itu, semuanya semakin jelas. Butuh 10.000 langkah atau sekitar 8 kilometer berjalan kaki.

Demi mendapatkan informasi yang lebih akurat, Fretts dan rekan-rekannya meminta lebih dari 1.800 orang untuk menggunakan pedometer di pinggang mereka selama seminggu guna mengetahui jumlah langkah yang setiap hari mereka lakukan. Hasilnya sekitar 17 persen partisipan berjalan kaki lebih dari 3.500 langkah per hari.

Setelah memasukkan usia partisipan, apakah mereka merokok atau tidak dan risiko diabetes lainnya, tim Fretts menemukan bahwa orang yang berjalan kaki lebih banyak 29 persen lebih rendah risikonya terkena diabetes dibandingkan mereka yang berjalan kaki hanya sedikit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Temuan kami tidaklah mengejutkan karena penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan, bahkan sekecil apa pun aktivitas akan terkait dengan penurunan risiko diabetes,” ungkap Fretts dalam e-mail-nya kepada Reuters Health.

“Peningkatan aktivitas fisik kemungkinan mencegah bertambahnya berat badan dan mendukung penurunan berat badan, penyebab utama risiko diabetes,” kata Fretts.

ARBA’IYAH SATRIANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

42 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.