TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menegaskan bahwa kementerian tidak pernah menginisiasi program bagi-bagi kondom pada remaja Indonesia. Menurut Nafsiah, yang dilakukan kementerian untuk mengurangi perilaku seks berisiko di kalangan remaja adalah kampanye pendidikan reproduksi. “Tidak ada kondomisasi di Indonesia,” kata Nafsiah melalui rilis yang disampaikan pada Sabtu 30 Juni 2012.
Selain meningkatkan pengetahun reproduksi Nafsiah mengatakan peningkatan pendidikan agama, pendidikan moral, pendidikan kesehatan reproduksi, juga penting untuk mengurangi perilaku seks berisiko di kalangan remaja. Hal ini dinilai mampu mengimbangi maraknya perederan film porno dan obat-obatan yang merangsang nafsu seks.
Nafsiah mengatakan kampanye tersebut dilakukan untuk menuntaskan tugas yang telah ditetapkan pemerintah, yakni menurunkan angka kematian ibu waktu melahirkan serta menurunkan penularan HIV/AIDS. Menurut Nafsiah jumlah pengidap HIV/AIDS dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Kampanye pencegahan perilaku seks berisiko juga ditujukan pada laki-laki yang suka “jajan” seks. banyak laki-laki pelaku seks berisiko enggan menggunakan kondom saat berhubungan badan. Perilaku ini, kata Nafsiah, meningkatkan risiko penyebaran virus HIV/AIDS di Indonesia. “Kenyataannya sekitar 6-8 juta laki-laki di Indonesia sengaja membeli seks tapi menolak menggunakan kondom,” katanya.
ANANDA BADUDU