TEMPO.CO , New York- Suatu saat, ketika berbelanja ke pasar swalayan, Anda mungkin tidak perlu lagi menyusuri setiap gang diantara raka-rak barang, dan mencari dengan teliti susu atau bumbu makanan yang ingin Anda beli.
Saat ini IBM sedang menguji coba aplikasi augmented reality untuk berbelanja ke toko atau pasar swalayan. Lewat fasilitas ini, dengan berbekal smartphone, konsumen bisa dengan cepat mengetahui daftar barang yang akan dibeli.
Caranya, Anda cukup mengunduh aplikasi ini di ponsel atau tablet. Lalu mendaftar dan membuat profil serta menyusun belanjaan apa saja yang akan Anda beli atau bahan makanan apa yang membuat Anda alergi karenanya harus Anda hindari.
Setelah diunduh, saat Anda menelusuri gang-gang di antara rak-rak barang dagangan, Anda tinggal mengarahkan kamera video ponsel ke rak-rak tersebut. Secara otomatis, aplikasi augmented reality ini akan mengenali rincian produk yang dipajang di rak tersebut.
Aplikasi ini akan memberikan informasi seperti bahan, harga, komentar orang atas produk tersebut , dan diskon yang berlaku hari itu. Anda juga dapat mengintegrasikannya dengan jejaring sosial. Anda bisa mengetahui siapa teman Anda yang membeli barang-barang yang dijual disitu sekaligus dengan reviewnya.
Anda juga dapat menambahkan informasi tentang merek sereal yang rendah gula, memberikan peringkat dan barang-barang yang dijual dengan harga murah. “Sekarang ekspektasi konsumen melonjak, orang ingin informasi dan saran tentang produk yang mereka akan membeli,\" kata Sima Nadler, pimpinan IBM Research Retail, seperti dikutip Venture Beat, 2 Juli 2012.
Aplikasi yang merupakan hasil riset ilmuwan di IBM Research di Haifa, Israel ini juga memungkinkan penjual untuk mengetahui karakteristik konsumen yang datang tokonya. \"Ini merupakan cara bagi pengecer untuk memahami perilaku konsumennya, juga tawaran-tawaran diskon yang akan diberikan untuk memperkuat loyalitas pelanggan,\" Kata Jill Puleri, wakil presiden IBM.
Saat ini IBM sedang bekerja sama dengan sejumlah klien untuk menguji aplikasi mobile dan peranti lunak ini. Belum diketahui kapan IBM akan mulai mengkomersial paket layanan ini. Boleh jadi ini akan memberikan ceruk pasar yang besar bagi IBM. Berdasarkan riset Forrester Research, pembelian di toko menyumbang lebih dari 92 persen dari total volume ritel.
VENTURE BEAT | PC WORLD | IQBAL MUHTAROM