TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih kepala tim nasional di bawah usia 22 (U-22), Aji Santoso, mengaku telah menyiapkan strategi khusus untuk menghadang laju Australia dan Jepang dalam Pra-Piala Asia U-22 di Pekanbaru, Riau, 5-15 Juli 2012. \"Saya siapkan formasi 4-2-3-1 dengan Andik sebagai salah seorang andalan,\" ujar Aji, Selasa, 2 Juli 2012.
Aji tidak mempermasalahkan ketidakhadiran para pemain Liga Super Indonesia. Aji sempat memberi tenggat kepada para pemain LSI hingga hari ini, tapi tidak satu pun dari mereka yang hadir di Pekanbaru. \"Saya akan maksimalkan semua yang ada saja, meski tidak ada pemain dari Liga Super Indonesia,\" kata Aji.
Dari semua pemain yang hadir di Pekanbaru saat ini, ujar Aji, semuanya berasal dari Liga Prima Indonesia (LPI), ditambah tujuh pemain amatir asal Divisi Satu dan beberapa pemain dari Pekan Olahraga Nasional (PON).
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar Arifin Husin, mengatakan PSSI tidak mempemasalahkan ketidakhadiran pemain LSI. PSSI sebagai induk organisasi, kata dia, sudah membuka kesempatan kepada para pemain LSI untuk bergabung serta menyerahkan kepada pelatih untuk memilih pemain yang ia inginkan tanpa melihat latar belakang asal kompetisi.
Djohar Arifin mengkritik La Nyalla yang melayangkan surat bernomor 025/EXCO-PSSI/VI/2012 tanggal 26 Juni 2012 mengenai pelarangan para pemain LSI memperkuat timnas U-22 dalam Pra Piala Asia U-22. \"Kalau ada orang yang tidak ingin timnas maju, maka kita pertanyakan nasionalismenya,\" kata Djohar.
\"Tapi kalau ia sampai mengirim surat edaran, itu bukan urusan saya,\" ujar Djohar. Dalam Pra-Piala Asia U-22, Indonesia tergabung di Grup E bersama Jepang, Australia, Makau, Singapura, dan Timor Leste. Pada pertandingan pertama, tim \"Garuda Muda\" akan berhadapan dengan Australia pada 5 Juli di Stadion Utama Riau, Pekanbaru.
ARIE FIRDAUS