TEMPO.CO, New York - Pengadilan New York memerintahkan jaksa untuk meminta Twitter membuka tweet dan informasi akun aktivis Occupy Wall Street. Para aktivis yang dimaksud adalah yang termasuk di antara 700 orang yang ditangkap dalam sebuah pawai di Jembatan Brooklyn pada bulan Oktober.
\"Jika Anda mem-posting tweet, adalah seperti Anda berteriak ke luar jendela, tidak ada ekspektasi yang wajar dari privasi,\" tulis hakim Pengadilan Pidana, Matthew Sciarrino Jr., dalam putusan sebelas halaman. \"Tidak ada kepemilikan dari tweet Anda, yang Anda keluarkan sudah jadi milik dunia, tidak sama dengan e-mail pribadi atau obrolan pribadi melalui Internet yang sekarang ada.\"
Baca Juga:
Konstitusi, katanya, memberikan hak untuk posting. Namun ada konsekuensi untuk posting umum mereka. \"Apa yang Anda berikan kepada publik adalah milik publik. Apa yang Anda pakai untuk diri sendiri hanya milik Anda,\" katanya.
Hakim mengatakan ia akan meninjau informasi dan melepaskan bagian-bagian yang relevan.
Pada bulan Januari, kantor jaksa Distrik Manhattan memanggil secara subpoena manajemen Twitter untuk informasi pengguna dan tweet Malcolm Harris antara 15 September dan 31 Desember. Pada bulan April, Sciarrino menolak tawaran Harris untuk membatalkan surat perintah pengadilan, mengatakan ia tidak memiliki legal standing karena informasi itu milik Twitter. Pada bulan Mei, Twitter kemudian mengajukan gugatan untuk menghindari panggilan pengadilan tersebut.
Harris ditangkap karena diduga sebagai otak demonstrasi yang berujung pemblokiran jalan pada 1 Oktober.
The New York Law Journal menjelaskan, jaksa berharap untuk menggunakan materi untuk melawan argumen bahwa polisi sengaja mengarahkan demonstrasi ke bagian non-pejalan kaki dari jembatan. Pawai di jalan non-pejalan kaki inilah yang berujung penangkapan aktivis.
Juru bicara Twitter, Carolyn Penner, mengatakan kecewa dan akan mempertimbangkan opsi hukum itu. \"Term of service Twitter telah jelas bahwa user sepenuhnya memiliki konten mereka,\" katanya. \"Kami mempertahankan komitmen yang teguh kepada pengguna kami dan hak-hak mereka.\"
USA TODAY | TRIP B
Berita Terpopuler Lainnya:
Bill Gates: Anak Sekolah Tak Cocok Pakai Tablet
Apple Bayar Rp 563 Miliar untuk Nama iPad di Cina
Gara-Gara Detik Kabisat, Berbagai Situs Terkapar
Tips Jadi Pemimpin ala Monyet Ekor Panjang
Mengapa Kafein Bikin Otot Orang Tua Lebih Kuat?
Microsoft Surface Bunuh Windows 8 RT