TEMPO.CO, Bogor -Ratusan pedagang tradisional di Pasar Ciawi, Bogor, berunjuk rasa karena keberatan dengan adanya sebuah minimarket baru yang buka di dekat pasar. Para pedagang juga meragukan legalitas perizinan yang dimiliki toko serba ada (toserba) tersebut.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan sekitar 120 pedagang pada Selasa, 3 Juli 2012, sempat memacetkan arus lalu lintas di sekitar Pasar Ciawi hingga kantor kecamatan setempat. Para pedagang menyampaikan protes melalui Camat Ciawi, yang berjarak sekitar 500 meter dari pasar.
Menurut koordinator aksi, Pipin, 32 tahun, seharusnya pembangunan toserba itu melewati persetujuan warga sekitar, terutama pedagang pasar. Sebab berdirinya toserba itu menyangkut kepentingan ratusan pedagang pengisi kios pasar Ciawi.
Produk yang dijual di toserba, kata Pipin, berupa pakaian yang juga dijual para pedagang pengisi kios pasar Ciawi. Hal itu tidak sesuai dengan kesepakatan ketika manajemen toserba mengajukan persetujuan warga.
\"Apalagi pihak toserba menjual di bawah harga pasaran dengan diskon besar-besaran, tentu hal ini merugikan para pedagang pasar,\" kata Pipin.
Ia melanjutkan, jika keberadaan toserba itu dibiarkan, maka akan mematikan usaha pedagang kecil di pasar Ciawi, khususnya pedagang pakaian. \"Kami minta toserba itu ditutup karena perizinannya tidak sesuai,\" pintanya.
Menanggapi tuntutan para pedagang, Camat Ciawi Agus Manjar menuturkan pemilik Toko Ananda memiliki legalitas perizinan lengkap mulai Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IIPPT) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). \"Terkait dengan adanya dugaan manipulasi dalam pengajuan IPPT, kami akan tanyakan kepada Dinas Tata Bangunan dan Permukiman Kabupaten Bogor,\" ujarnya.
ARIHTA U SURBAKTI
Berita terpopuler lainnya:
Dahlan Iskan, Mayat dan Kuntilanak
Bahaya di Balik Jus Buah
Awal Ramadhan Muhammadiyah dan NU Berbeda
Inilah Tujuh Tanda Pasangan Berselingkuh
Soft Drink Ternyata Mengandung Alkohol
Korupsi Al-Quran Ganggu Citra Golkar dan Ical
\'\'Ritual\'\' Jokowi Sebelum Kampanye
Kamar Termurah di Hotel Ini Rp 12,46 juta
Pesawat Asing Masuk Bengkel Indonesia
Diet atau Pensiun, Ultimatum Buat Polisi Gendut