TEMPO.CO, Swindon - Mario Balotelli bisa dibilang sebagai salah satu pemain Italia yang tampil apik di Euro 2012. Tapi itu tidak membuat dia kebal dari kritikan. Mantan pemain Italia, Paolo di Canio misalnya, menganggap Balotelli seharusnya tidak melulu dibela oleh pelatihnya Cesare Prandelli.
Salah satu sikap kontroversial Balotelli yakni ketika ia tiba-tiba langsung kabur ke kamar ganti usai Italia dibantai Spanyol di laga puncak. Penyerang Manchester City ini sangat marah kepada para tim Italia lain yang mencoba menghalanginya. Namun akhirnya, bekas pemain Inter Milan ini kembali ke lapangan untuk menerima medali setelah dibujuk Prandelli.
Menurut Di Canio, pemain Italia keturunan Ghana itu bersikap egois di Azzurri, dan merasa seperti dunia berputar mengelilinginya. “Untuk orang-orang seperti Balotelli, dia layak banyak tamparan daripada tepukan di bahu dari Prandelli karena ia masih muda,” kata Di Canio yang kini menjadi pelatih klub Inggris, Swindon Town.
Padahal Balotelli sendiri jadi pencetak gol terbanyak Italia dengan raihan tiga gol. Jumlah itu setara dengan peraih sepatu emas Fernando Torres. Tapi ketimbang Balotelli, Di Canio menilai Antonio Cassano sebagai sosok yang lebih menentukan. “Dia berhasil membawa tim hingga mencapai final,” ujar pria berusia 43 tahun itu.
Balotelli beberapa kali memang mendapat pembelaan dari Prandelli. Meski sempat terancam tidak dipanggil ke Euro 2012 lantaran kerap mendapat kartu merah saat bermain di City, toh Prandelli pada akhirnya tetap membawanya ke Polandia-Ukraina.
SOCCERWAY | IRVAN SAPUTRA
Berita terpopuler:
Ferguson: MU Akan Boyong Dua Pemain Lagi
Fabregas Sudah Tiba di Jakarta
Mengapa AC Milan dan Chelsea Berburu Pemain Belia?
Persahabatan Xavi dan Casillas Bikin Mou Kesal
Ke Jakarta, Fabregas Lawan Tim Indonesia
Spanyol Kokoh di Puncak Ranking FIFA