TEMPO.CO, Jakarta - Ada yang menjebol ruang kerja Richard Parker. Si pendongkel memecah kaca pada pintu balkon dan mengacak-acak isi ruangan. Ketakutan, Richard dan istrinya menitipkan anak mereka, Peter Parker (Andrew Garfield), ke paman serta bibinya, Ben (Martin Sheen) dan May Parker (Sally Field). Richard juga menitipkan tas kerja miliknya.
Peter kecil beranjak menjadi pemuda ganteng yang cool. Meski menyukai sains dan jarang berolah raga, bukan berarti Parker menjadi remaja SMA yang tak menarik perhatian perempuan. Toh diam-diam bintang sekolah Midtown Science High School, Gwen Stacy (Emma Stone), memperhatikannya. Perawakan Peter memang jauh dari sosok kutu buku. Dia lebih memilih softlens ketimbang memakai kacamata tebal. Senyumnya pun memikat.
Tas titipan Richard menyimpan dokumen rahasia yang menuntun Peter remaja ke perusahaan Oscorp. Di sinilah kehidupan Peter berubah 180 derajat derajat. Akibat gigitan laba-laba hasil penelitian sang ayah, Peter menjadi The Amazing Spider-Man.
Mungkin awalnya banyak yang mengira film berdurasi 136 menit ini merupakan kelanjutan dari Spider-Man 3. Tapi The Amazing Spider-Man mengulas awal kehidupan si superhero laba-laba. Mirip dengan film Spider-Man di 2002 lalu.
Bedanya, di film ini Marvel Entertainment tak lagi menggandeng sutradara Sam Raimi seperti di Spider-Man, Spider-Man 2, dan Spider-Man 3. Produser Avi Arad melimpahkan The Amazing Spider-Man ke tangan sutradara Marc Webb dan memutuskan tak membuat sekuel keempat manusia laba-laba. Alasannya, inti cerita Spider-Man adalah seorang anak lelaki menjadi pria dewasa. Bukan pahlawan dewasa.
Di tangan Webb, The Amazing Spider-Man tak menjadi film superhero yang cuma mengandalkan adegan aksi. Ada beberapa adegan lucu di film ini. Misalnya waktu Peter baru tergigit laba-laba dan mendadak mempunyai kekuatan super. Peter yang diganggu sekelompok orang di kereta bawah tanah tanpa sadar membalas mereka dengan pukulan. Tiang yang berfungsi sebagai pegangan penumpang kereta lepas dari posisinya karena tertarik tangan Peter.
“Maaf, maafkan saya,” kata Peter berkali-kali dengan mimik muka bersalah tapi tetap membalas pukulan segerombol berandalan itu.
The Amazing Spider-Man juga menawarkan hal berbeda dibanding film sejenisnya. Misalnya menceritakan asal-usul laba-laba mutan yang menggigit Peter; cara Spider-Man mengeluarkan laba-laba dari tangannya; serta apa kaitan musuh Spider-Man, si Lizard, dengan Peter. Untuk kostum sang pahlawan kali ini, warna merah dan biru lebih gelap daripada film pendahulunya. Lambang laba-labanya pun berkaki lebih panjang.
Bagi penyuka film superhero yang kocak, The Amazing Spider-Man sangat cocok untuk mengisi waktu libur tengah tahun ini. Jika Anda berminat menontonnya, The Amazing Spider-Man sudah bisa disaksikan di biskop sejak Selasa, 2 Juli 2012.
Judul: The Amazing Spider-Man
Sutradara: Marc Webb
Produser: Avi Arad, Laura Ziskin, dan Matt Tolmach.
Pemain: Andrew Garfield, Emma Stone, Rhys Ifans, Denis Leary, Campbell Scott, Irrfan Khan, Martin Sheen, Sally Field, dan Chris Zylka.
Penulis naskah: James Vanderbilt
Durasi: 136 menit
Genre: superhero, fiksi ilmiah, komedi.
CORNILA DESYANA
Berita Populer:
Ini Alasan Wanita Hamil Tak Boleh Pelihara Kucing
Siapa Kekasih Sejati 7 Icons?
Okie Agustina Sudah Nikah Siri dengan Gunawan
Julia Perez: Saya Masih Cinta Gaston
Pak Raden Terima Penghargaan dari ITB