TEMPO.CO, Cilegon - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak belum bisa mengatasi antrean truk yang akan melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Merak, Banten, ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Antrean truk yang terjadi di Pelabuhan Merak sudah terjadi selama satu pekan terakhir.
Hari ini (Kamis, 5 Juli 2012), antrean truk mencapai 15 kilometer di luar Pelabuhan Merak. Antrean truk juga terlihat di Jalan Cikuasa Atas sepanjang 5 kilometer. Jalan Cikuasa Atas menjadi titik akhir kantong parkir bagi truk yang akan melakukan penyeberangan. Di Jalan Cikuasa Atas, polisi lalu lintas Polres Cilegon melakukan buka-tutup untuk mengatur truk yang akan masuk ke Pelabuhan.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Christine Hutabarat, mengakui antrean truk disebabkan oleh minimnya jumlah kapal yang beroperasi. Walaupun ASDP sebagai operator pelabuhan, namun tergantung pada kesiapan kapal-kapal milik swasta. "Saat ini PT ASDP hanya memiliki tiga kapal," kata Christine.
Menurut dia, PT ASDP Indonesia Ferry tetap akan memprioritaskan penyeberangan bagi kendaraan pribadi, bus penumpang, bus pariwisata, dan truk sembako dengan sistem first in first out. Sementara untuk truk kontainer dan hasil industri diimbau menyeberang melalui pelabuhan-pelabuhan umum.
Sebelumnya General Manager PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Utama Merak, Supriyono, mengatakan antrean terjadi karena jumlah penumpang meningkat lebih 100 persen dari hari biasanya. Kesiapan kapal yang beroperasi juga sangat minim.
Cikal, 37 tahun, sopir truk pengangkut kelontongan dari Jakarta tujuan Lampung, mengaku sejak pukul 01.00 WIB telah berada di jalan Tol Cilegon. Namun hingga pukul 09.00 WIB masih tertahan di dalam tol. "Hanya bisa pasrah."
WASI'UL ULUM