TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola Transjakarta tak tinggal diam dengan kritik yang disampaikan seorang profesor Amerika tentang layanan Transjakarta.
Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta Muhammad Akbar mengatakan kecepatan laju bus Transjakarta memang didesain sampai 50 kilometer per jam. Namun, pada saat kendaraan padat, kecepatan bus Transjakarta hanya sekitar 20 kilometer per jam.
"Karena macet dan jalur Transjakarta belum steril," katanya kepada Tempo, Jumat, 6 Juli 2012. "Kecepatan ini sudah lebih cepat dari kecepatan rata-rata kendaraan pribadi."
Sebelumnya, Profesor Robert Cervero dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat, mengkritik operasional bus Transjakarta selama ini. "Transjakarta belum efektif karena laju busnya masih lambat," kata Robert saat memberikan kuliah umum "Perencanaan Penataan Transportasi Perkotaan Terbaru" di Kementerian Perhubungan, kemarin.
Pada kesempatan itu, Robert juga menyarankan supaya Indonesia mengembangkan model transportasi bus rapid transit (BRT). Ia menjelaskan, sistem BRT berbeda dari Transjakarta yang sudah ada selama ini. Jika bus Transjakarta melakukan pemberhentian di halte sendiri, tidak demikian halnya dengan BRT. BRT melakukan pemberhentian pada lokasi-lokasi tujuan publik, seperti pusat perbelanjaan, sekolah, maupun rumah sakit.
Namun, menurut Robert, ada masalah yang harus diantisipasi dalam mengembangkan BRT. "Jangan sampai desain BRT dikembangkan hanya untuk menekan biaya, namun akhirnya malah memilih lokasi yang tidak tepat," ujarnya.
Menanggapi perihal penempatan tempat pemberhentian ini, Akbar mengatakan, lokasi halte bus Transjakarta sudah mempertimbangkan tempat-tempat pusat kegiatan masyarakat. Akbar menambahkan, badan layanan umum Transjakarta juga memperhatikan ketersediaan lahan, jarak antarhalte, dan aspek jaringan jalan.
"Banyak Transjakarta yang berhenti di pusat kegiatan masyarakat, contohnya Ancol, Ragunan, Rumah Sakit Carolus, Stasiun Gambir, dan mal-mal (PGC, Pluit, Anggrek, Pasar Festival)," ujarnya.
AFRILIA SURYANIS
Berita terpopuler lainnya:
Terjemahan 3.226 Ayat Al-Quran Pemerintah Keliru? Cara Selamat dari Kiamat Internet
Gara-gara Partikel Tuhan, Hawking Kalah US$ 100
Pengumuman SNMPTN Dimajukan Menjadi 6 Juli
Mendarat di Melbourne, Lady Gaga hanya Pakai Bra
Peter Higgs, Pencetus Partikel Tuhan