TEMPO.CO, Jakarta -Gedung kantor Perdana Menteri Sutan Sjahrir akan direlokasi seiring pembangunan kompleks Kedutaan Besar Amerika Serikat, di Jalan Medan Merdeka Selatan. "Kami menempatkannya di depan, untuk menjadi area publik bagi siapa saja yang datang," kata Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scott Marciel, Jumat 6 Juli 2012.
Saat ini gedung itu berada di tengah kompleks kedutaan dan menjadi kantor staf. Pengamatan Tempo, bangunan tua itu masih terlihat kokoh. Di depannya terdapat prasasti tertulis "Dari bulan Mei 1949 sampai penjerahan kedaulatan (27 Desember 1949) gedung ini ditempati oleh delegasi Republik Indonesia dalam perundingan dengan delegasi Belanda."
Lebih lanjut Scott menyatakan belum dapat memastikan bangunan bersejarah itu akan menjadi museum. "Kami melestarikan bangunan itu dan memindahkannya," kata dia. Pihaknya mengaku telah memilikinya sejak 1949.
Penelusuran Tempo, gedung PM Sutan Sjahrir adalah penanda bahwa Pemerintah Indonesia eksis saat Belanda membonceng Inggris menguasai Jakarta, ketika pemerintahan Soekarno-Hatta mengungsi ke Yogyakarta dan pembentukan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Sumatera. Di kantor itu terjadi perundingan Belanda Indonesia yang difasilitasi Inggris, Australia, dan Amerika Serikat sebelum Persetujuan Linggajati pada 1947.
Direktur Proyek Pembangunan Gedung di Luar Negeri Tamela Simpson mengatakan pembangunan kompleks kedutaan dimulai pada Desember mendatang. Pembangunan mencakup gedung utama setinggi 10 lantai, garasi, ruang tunggu, dan relokasi gedung bersejarah yakni gedung PM Sutan Sjahrir. Luasnya 36.000 meter persegi.
Ia menyatakan telah mendapatkan izin dari Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan DKI Jakarta dan Dinas Pariwisata DKI Jakarta terkait gedung bersejarah dan pembangunan kompleks. "Konsultan kami ada dari dalam Indonesia dan sudah memberikan masukan," kata dia tanpa menyebut nama. Menurut dia pembangunan disesuaikan dengan kondisi alam dan budaya Indonesia.
Proyek pembangunan senilai US$ 450 juta dan akan selesai dalam waktu lima tahun atau pada 2017. Renovasi pertama kompleks Kedutaan Amerika Serikat dilakukan pada tahun 1953-1956. Namun saat itu masih mempertahankan bangunan dengan bentuk aslinya.
MARTHA WARTA SILABAN