TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah peserta Seleksi Ujian Masuk Universitas Indonesia (SIMAK UI) 2012 mengaku kesulitan mengerjakan soal ujiannya. Bahkan, mereka menilai soal SIMAK UI lebih sulit dari soal Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2012.
"Soalnya lebih susah. Apalagi hitungannya lebih ruwet," kata Nadira, 18 tahun, siswa SMAN 82 Jakarta, usai menjalani tes SIMAK di gedung UI, Depok, Ahad 8 Juli 2012.
Meski kesulitan, Nadira yang mengambil Jurusan Kedokteran tetap optimistis bisa lolos seleksi. Nadira mengaku telah mempersiapkan diri dengan mengikuti bimbingan belajar secara intensif. "Harus optimistis selalu. Yang penting saya sudah berusaha secara maksimal," katanya.
Peserta lainnnya, Atika Rinda, siswa Al Azhar Pejaten, menyatakan hal yang sama. Rinda yang mengambil Jurusan Arsitektur Interior ini mengaku soal IPA yang terdiri dari matematika, biologi, fisika, kimia, dan IPA terpadu memiliki kesulitan tersendiri. "Lebih mudah SNMPTN daripada SIMAK. Lebih ribet soalnya," katanya.
Pelaksanaan ujian pun terlihat tertib dan lancar. Pengawas bahkan melepas semua perlengkapan peserta yang tidak berhubungan dengan ujian. Seperti jam tangan, headset, dan barang lain yang mencurigakan. "Pengawasnya juga ketat. Jam tangan juga diperiksa," kata Atika. Secara umum, peserta mengaku bobot soal SIMAK lebih tinggi dari SNMPTN 2012.
Misalnya dari cara berhitung atau jenis-jenis soal yang harus dikerjakan dinilai rumit. Bahkan sejumlah peserta mengaku memilih tidak mengisi soal yang dianggap sulit. "Kalau yang sulit, saya langusng tinggalkan saja," katanya.
Sebanyak 49.479 peserta SIMAK UI ikuti tes pada hari ini. Pelaksanaan ujian digelar di 29 lokasi, baik untuk jenjang diploma, strata I paralel dan reguler, serta pascasarjana. Sedangkan untuk S1 kelas internasional dilaksanakan di kampus UI Depok.
"Mengikuti Permendiknas No 34 Tahun 2012, maka daya tampung S1 reguler dari SIMAK UI adalah 20 persen dari total keseluruhan
kuota per jurusan," kata Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri saat meninjau pelaksanaan ujian.
Dengan ketentuan itu, maka UI memberikan kuota untuk SIMAK ini sebanyak 7.996 kursi. Jumlah itu dimulai dari jenjang vokasi, sarjana
reguler dan paralel, hingga jenjang doktoral.
Gumilar mengatakan peserta akan menyelesaikan dua tahap soal. Terdiri dari soal kemampuan dasar dan soal kemampuan IPA atau IPS. Untuk bobot soalnya, UI memiliki standar tersendiri dalam menentukannya. "Bobot untuk tiap bidang studi sudah ada pertimbangannya, soal yang dibuat standar," katanya.
Menurut Gumilar, soal diseleksi oleh tim khusus UI. Pemilihan soal juga dilakukan secara random dari ribuan soal yang ada dalam
bank soal. "Setiap tahun tim melakukan pemilihan soal secara acak dari koleksi soal yang ada di komputer," ujarnya.
ILHAM TIRTA