TEMPO.CO, Bandung - Persib Bandung tetap optimistis bakal mencuri poin di kandang Sriwijaya FC saat duel kedua dalam laga terakhir Liga Super Indonesia 2011/2012 di Stadion Jakabaring, Palembang, Rabu, 11 Juli 2012. "Memang selama ini susah mengalahkan mereka (Sriwijaya) di kandangnya. Tapi kami akan kerja keras, fokus mencuri poin dari mereka," ujar pelatih Persib Robby Darwis di mess Persib Bandung, Senin, 9 Juli 2012.
Maung Bandung belum menetapkan siapa saja pemain yang bakal diturunkan sebagai penantang Laskar Wong Kito itu. Yang jelas, kata Robby, Persib membawa 20 pemainnya saat bertolak dari mess Persib menuju Palembang siang tadi.
"Sebagian pemain yang main kemarin (pekan lalu saat dijamu Persiram Raja Ampat) akan diturunkan. Tapi untuk kepastiannya, kami masih akan melihat kondisi setiap pemain yang paling siap nanti," kata Robby.
Robby memuji Sriwijaya FC sebagai tim dengan permainan kolektivitas terbaik sepanjang Liga Super musim ini. Namun kunci permainan Wong Kito, kata dia, adalah para pemain tengah dan sayap seperti Firman Utina dan M. Ridwan. "Tapi tim bagus kan belum tentu nggak bisa dikalahkan," kata Robby.
Ke-20 pemain yang diboyong Maung ke Palembang adalah kiper Jendry Pitoy dan Cecep Supriatna, bek tengah Maman Abdurahman dan Abanda Herman, bek kiri Jajang Sukmara, bek kanan Zulkifli Sukur, bek Wildansyah.
Bek/gelandang Tony Sucipto, gelandang bertahan Hariono, Robby Gaspar, Agung Pribadi, Hendra Ridwan. Selain itu gelandang serang Miljan Radovic, sayap kiri Atep, sayap kanan M. Ilham dan Budiawan. Penyerang Noh Alamshah, Marcio Souza, Aliyudin, dan Airlangga.
Persib kini menempati peringkat ke-7 klasemen sementara Liga Super. Maung mengoleksi nilai total 49 poin hasil 14 menang, 7 seri, dan 12 kalah. Sedangkan Sriwijaya FC dipastikan menjadi juara Liga Super musim ini dengan nilai total yang tak mungkin dikejar 17 klub lain peserta Liga Super, termasuk Persipura Jayapura yang kini di peringkat ke-2 klasemen. Laskar Wong Kito mengoleksi nilai total 76 poin hasil 24 menang, 4 seri, dan 5 kalah.
ERICK P. HARDI