Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sekolah Swasta di Bandung Kekurangan Murid  

image-gnews
Para siswa mengikuti kegiatan belajar di SMA Islam Sudirman, kecamatan Kaliangkrik, kabupaten Magelang, Jawa Tengah (16/02). Akibat terbakarnya gedung sekolah pada minggu malam (12/2) lalu, kegiatan belajar mengajar harus dilakukan di ruangan kelas yang tidak memiliki atap dan dinding dan tanpa menggunakan buku ajar yang ikut hangus dalam kebakaran. TEMPO/Suryo Wibowo
Para siswa mengikuti kegiatan belajar di SMA Islam Sudirman, kecamatan Kaliangkrik, kabupaten Magelang, Jawa Tengah (16/02). Akibat terbakarnya gedung sekolah pada minggu malam (12/2) lalu, kegiatan belajar mengajar harus dilakukan di ruangan kelas yang tidak memiliki atap dan dinding dan tanpa menggunakan buku ajar yang ikut hangus dalam kebakaran. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belasan sekolah swasta di Kota Bandung tahun ini kekurangan murid. SMA Karya Pembangunan II di daerah Ujung Berung, misalnya, sampai hari ini baru punya empat siswa baru. Akibatnya, tiga dari empat kelasnya menganggur dan guru honorer terancam diberhentikan.

Kepala SMA Karya Pembangunan II, Iyan Hasbian, mengatakan tahun ini jumlah siswa baru di sekolahnya merosot drastis. “Dari sembilan pendaftar, yang sudah positif masuk empat siswa," ujarnya, Selasa 10 Juli 2012. Berkurangnya jumlah siswa baru itu terasa sejak enam tahun terakhir. Dari enam kelas bagi siswa kelas lima, tiap tahun selalu bertambah kelas yang kosong. Tahun lalu, jumlah siswa baru tinggal satu kelas atau 36 orang.

Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bandung mencatat, sedikitnya ada 11 SMP dan SMA swasta yang jumlah murid barunya merosot drastis pada tahun ajaran baru kali ini. "Banyak kepala sekolah swasta yang galau karena jumlah siswa tahun ini jauh menurun," ujar Ketua BMPS Kota Bandung, Muhammad Said Sedyohadi, Selasa 10 Juli 2012.

Sampai Senin, 9 Juli 2012, saat hari pertama sekolah dimulai, SMA Bina Dharma yang menargetkan 144 siswa baru kini baru punya 34 murid. SMA Muhammadiyah 2 hanya punya sembilan murid baru, SMA Muhammadiyah 1 berjumlah 24 siswa, sedangkan SMK Madya dan SMK Maarif masing-masing cuma diminati delapan siswa.

Ketua Dewan Penasehat Badan Musyawarah Perguruan Swasta Kota Bandung, Sodik Mujahid, mengatakan turunnya jumlah siswa baru di sekolah swasta ini telah ikut memangkas jumlah guru honorer. ”Sekarang dengan penurunan murid hampir 80 persen di sejumlah sekolah swasta itu, pengurangan guru honorer bisa mencapai 50 persen,” katanya. Alasannya, sekolah dan yayasan tidak sanggup lagi membiayai honor guru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rapat pengurus BMPS kemarin menyimpulkan, sebab utama turunnya jumlah murid sekolah swasta karena siswa tersedot sekolah negeri. Mereka mendapat informasi bahwa banyak sekolah negeri yang menerima siswa baru melampaui kuota sesuai aturan. Misalnya siswa baru per kelas mencapai 40 murid, padahal ketentuannya hanya boleh 36 orang. Sekolah negeri juga dituding menambah kelas baru, misalnya dari 10 menjadi 11 atau 12.

”Ini pelanggaran aturan penerimaan peserta didik baru. Kami akan mengajukan protes ke Wali Kota Bandung,” kata Said.

ANWAR SISWADI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

1 jam lalu

Ilustrasi wanita kesepian. shutterstock.com
Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.


Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.


Mbak Cicha Peduli pada Keseimbangan Pendidikan

2 hari lalu

Mbak Cicha Peduli pada Keseimbangan Pendidikan

Keseimbangan antara kemampuan akademis, karakter, entrepreneur harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sebagai kunci utama kemajuan bangsa.


Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

4 hari lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.


Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

8 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.


Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

8 hari lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.


Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

8 hari lalu

Kepala Kejaksaan Tinggi Negeri Yogyakarta Tony Spontana menaburkan bunga di nisan Nyi Hadjar Dewantara dalam peringatan hari pendidikan nasional di Taman Makam Wijaya Brata, Yogyakarta, 2 Mei 2016. Upacara dan ziarah makam tersebut dihadiri ratusan siswa/i serta keluarga besar Ki Hadjar Dewantara. TEMPO/Pius Erlangga
Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.


Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

8 hari lalu

Warga membeli seragam sekolah di Pasar Jatinegara, Jakarta, Ahad, 29 Agustus 2021. Permintaan seragam sekolah meningkat menjelang pelaksanaan sekolah tatap muka di Jakarta yang akan dimulai Senin esok, 30 Agustus 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani


KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

9 hari lalu

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak (tengah) bersama Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki (kedua kanan), Deputi Kementerian PPN/Bappenas Amin Almuhami (kedua kiri), Irjen Khusus Kemendagri Teguh Narutomo (kiri) dan Dirjen Dikti Kemenristek Dikti Abdul Haris (kanan), mengikuti acara peluncuran Indeks Integritas Pendidikan 2023 dan sosialisasi SPI Pendidikan 2024 di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. Berdasarkan hasil survey KPK, indeks Integritas Pendidikan di Indonesia mendapatkan nilai 73,70 dengan masih dijumpai beberapa temuan terkait kejujuran akademik, gratifikasi di sekolah maupun kampus hingga penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). TEMPO/Imam Sukamto
KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.


Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

9 hari lalu

Pawai komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender)
Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.