TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan dampak krisis ekonomi yang terjadi di kawasan Eropa saat ini tidak seberat krisis keuangan 2008-2009. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik, ekonomi Indonesia masih bisa bertumbuh 6,3 persen di kuartal pertama tahun ini.
"Harapannya, di kuartal kedua bisa lebih baik lagi," kata SBY dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Selasa, 10 Juli 2012.
Hal tersebut diamini Kanselir Jerman Angela Merkel. "Saya setuju dengan yang dikatakan Presiden Yudhoyono," kata dia. "Dalam krisis sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Jerman menukik lima persen dan itu yang paling berat sepanjang sejarah Jerman."
Dalam dua tahun, Jerman kemudian bisa tumbuh tiga persen. "Itu lumayan dengan pertumbuhan di kawasan hanya sekitar satu persen. Tahun ini juga ada pertumbuhan walau lebih lemah karena pasar Eropa tidak kuat," Merkel melanjutkan.
Akibat krisis, Merkel menambahkan, Jerman harus memperkuat sistem perbankan sehingga utang luar negerinya naik. "Kami belum keluar dari krisis 2008-2009. Tapi kami optimistis akan melunasi utang itu," dia menyambung.
Merkel pun memuji kemampuan Indonesia menurunkan rasio hutang dari 80 persen menjadi 24 persen.
ARYANI KRISTANTI