TEMPO.CO, Jakarta- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) meminta pertemuan Komite Bersama (Joint Committee) yang akan berlangsung Kamis, 12 Juli, digelar di tempat yang netral, yakni di markas Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Keinginan kami itu sudah kami sampaikan ke AFC," kata anggota Komite Bersama dari kubu PSSI, Saleh Mukadar, di kantor PSSI, kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 10 Juli 2012.
Komite Bersama merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) yang diteken Ketua Umum PSSI Djohar Arifin dan Ketua Umum PSSI tandingan, La Nyalla Mattalitti, atas prakarsa AFC di Kuala Lumpur pada 7 Juni 2012. Komite dibentuk untuk mencari titik temu dari perseteruan yang selama ini membelah para pengurus PSSI.
Selain Saleh, anggota Komite Bersama dari PSSI adalah Ketua Komite Etik PSSI, Todung Mulya Lubis, CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo Widjajanto, dan Wakil Ketua Komisi Disiplin PSSI Catur Agus Saptono. Sedangkan dari kubu La Nyalla antara lain mantan Sekretaris Jenderal KPSI Hinca Pandjaitan dan CEO PT Liga Indonesia Djoko Driyono.
Saleh mengatakan pembahasan Komite Bersama mencakup tiga hal, yakni format kompetisi, perubahan statuta, dan pengembalian status empat anggota komite eksekutif yang telah dipecat, yaitu La Nyalla, Erwin Dwi Budiawan, Tonny Aprilani, dan Roberto Rouw.
DWI RIYANTO AGUSTIAR