TEMPO.CO, Depok- Teman sekamar mahasiswi Universitas Indonesia yang hilang mengakui ada tanda-tanda perempuan itu mengikuti aliran sesat. “Saya tidak tahu kalau soal itu (aliran sesatnya). Tetapi kalau dari tanda-tandanya memang mengarah ke sana,” kata Wulan Nurindah Sari kepada Tempo, Rabu, 11 Juli 2012.
Wulan ada teman sekamar, Nurul Fitriyah, 23 tahun Mahasiswi program profesi Apoteker Fakultas Farmasi yang dilaporkan hilang. Perempuan berjilbab itu, menurut Saiful Amir, paman korban, diduga terlibat aliran sesat. (baca : Mahasiswa UI Hilang, Diduga Ikut Aliran Sesat)
Menurut Wulan, tanda-tanda keanehan temannya terlihat dari pengubahan Nurul beribadah. Selain ibadah sholatnya sudah jarang, Nurul sangat sensitif dan tertutup. “Tanda-tanda yang kelihatan sih di ngaji dan sholatnya,” katanya.
Wulan mengingat, sekitar Mei 2012 Nurul pernah mengurung diri di kamarnya berhari-hari tanpa keluar. Ia tidak sembahyang lima waktu. Padahal, kamar mandinya berada di luar kamar. "Berarti logikanya gak wudhu kan," katanya.
Selanjutnya, Nurul yang biasanya menjadi imam sholat berjamaah karena umurnya lebih tua, tiba-tiba enggan. Sejak Juni 2012, Nurul tak pernah mau lagi menjadi imam. "Pas sekamar bareng ia gak mau jadi imam," katanya.
Wulan menambahkan, Nurul yang biasanya membaca Al-qur'an di kostnya, tapi sejak Februari 2012 tidak pernah membaca Al-qur'an lagi. Padahal, kadang mereka sering ngaji bersama. "Dia gak dateng ngaji lagi sejak Februari," katanya. Nurul pun memiliki kebiasaan baru. Dari yang tak pernah membawa Al Qur'an terjemahan, Nurul jadi biasa bawa Al-qur'an kalau keluar. "Tapi gak pernah saya liat dia baca," kata Wulan.
Kepala Kepolisian Resor Kota (Polresta) Depok Komisaris Besar Mulyadi Kaharni mengatakan laporan dari pihak keluarga Nurul sudah mereka terima pada 30 Juni 2012. Namun, sampai saat ini, polisi belum menemukan tanda-tanda keberadaan mahasiswi berjilbab tersebut. “Belum ada perkembangan,” katanya.
Menurut Mulyadi, polisi belum bisa memberikan penjelasan bahwa gadis itu masuk sebuah organisasi sesat. Termasuk, sekte tertentu yang kerap merekrut anggotanya secara diam-diam. Ketika ditanya tahap penyelidikannya, Mulyadi enggan merinci. ”masalah pelacakan itu rahasia penyelidikan,” katanya.
ILHAM TIRTA