TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan pemerintah Indonesia mengajukan tiga program kerja sama dengan Bank Dunia. Hal ini ia ungkap seusai bertemu dengan Direktur Pelaksana Bank Dunia yang juga mantan Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani.
"Kerja sama yang diajukan antara lain adalah kerja sama di bidang pembangunan infrastruktur, inklusi keuangan, dan skema baru pendanaan infrastruktur yang membutuhkan investasi besar," ujar Hatta ketika dijumpai di kantornya, Kamis, 12 Juli 2012.
Untuk skema baru yang diajukan ini, ia mencontohkan, semisal ada pihak swasta yang hendak mengerjakan proyek infrastruktur. Bank Dunia, katanya, bisa berkontribusi dengan mengeluarkan dana sebanyak 20 persen dari total proyek.
Dana ini, nantinya akan mempengaruhi bank-bank lain untuk berinvestasi dalam proyek tersebut lalu dijadikan suatu paket yang kesatuan. Sehigga, nanti dengan sendirinya ini akan menjadi jaminan sebelum proyek dikerjakan. “Jadi tidak lewat proses Sub Loan Agreement yang terlalu banyak makan waktu,” kata dia.
Skema ini memang masih perlu pendalaman. Jika skema ini dinilai tepat dan bisa diterapkan, ia yakin proyek pembangunan infastruktur yang digarap oleh pihak swasta akan berkembang. “Ini yang kami inginkan dari skema pendanaan infrastruktur besar, ini adalah sesuatu yang tepat,” ia menegaskan.
GUSTIDHA BUDIARTIE