TEMPO.CO, Dubai-- Setahun lalu. Media massa Dubai dihebohkan dengan kedatangan Diego Maradona, yang mengunjungi klub Al Wasl. Bahkan di malam harinya, dia pun melihat para pemain klub itu berlatih.
Besar dugaan, Maradona akan melatih klub itu. Saat itu Al Wasl memang kehilangan pelatih. Mereka baru saja memecat Sérgio Farias, pelatih asal Brasil. Benar saja, sebuah tuit terpampang di akun twitter klub itu: legenda sepak bola Argentina Diego Maradona akan melatih klub itu.
Setahun berlalu, lini masa akun klub itu kembali mencuit. Masih tentang Maradona. Bedanya, kali ini akun twitter klub itu mengumumkan tentang pemberhentian kerja Diego Maradona di Al Wasl. "Rapat pimpinan Al Wasl memutuskan mengakhiri masa kepemimpinan Diego Maradona dan staf tekniknya," demikian pengumuman klub itu.
Di Dubai, karir kepelatihan Diego Armando Maradona tamat. Klub Al Wasl, yang dilatihnya akhirnya mengambil keputusan untuk memberhentikan jasa kepelatihan Maradona. Sebenarnya, Maradona masih memiliki durasi kontak semusim lagi. Namun, pihak klub tak mau mempertahankan Maradona.
Sebab paling utama, Maradona yang diharapkan bisa menjadikan klub itu menjadi juara, malah melorotkan klub ini ke posisi delapan. Padahal musim lalu, sebelum dipegang Diego, mereka cukup nyaman berada di peringkat empat Liga Uni Emirat Arab. Mereka juga kalah di final Gulf Clubs Championship lewat adu penalti, kemudian juga hanya sampai perempat final Piala Presiden dan Piala Emirat.
Ketidakpastian jabatan Maradona sebenarnya sudah terlihat sejak sebulan lalu. Ketika para pengurus klub itu mengundurkan diri menyusul kegagalan klub ini mempersembahkan gelar. Nah, para pengurus yang baru --- yang menggantikan mereka yang mundur itulah yang kemudian memecat Maradona.
Pihak klub hanya menggarisbawahi keberhasilan Maradona dalam mengangkat popularitas klub saja. Tapi tidak dengan prestasi. Selama berada di sana, alih-alih mempersembahkan gelar, Maradona hanya banyak membuat cerita di luar lapangan.
Pada Maret lalu, misalnya. Saat klubnya menghadapi klub Al Shahab, Maradona membuat cerita. Bukan soal timnya yang kalah 0-2. Tapi gara-gara ulahnya yang marah pada fans klubnya sendiri.
Para penggemar yang marah, karena klubnya kalah melulu, meledek Veronica Ojeda --pacar Maradona yang duduk di bagian VIP stadion itu. Maradona yang sedang asyik mengawasi anak buahnya, tiba-tiba tersedot perhatiannya.
Dari bangku cadangan, dia kemudian malah memperhatikan fans klubnya yang menyerang pacarnya itu. Dia pun kemudian naik ke tempat pacarnya dan melupakan pertandingan itu.
“Mereka hanya pengecut karena mereka menyerang kaum perempuan. Kami bisa menerima apa saja yang terjadi di dalam sepak bola, tapi tidak dengan perlakuan seperti itu,” kata Maradona ketika itu.
Cerita lainnya tak kalah seru. Maradona juga terlibat dalam beberapa insiden. Dia juga dianggap tak bisa menangani pemainnya. Salah satunya, ketika Majid Nasser kiper Al Wasl, menampar pelatih Al Ahli, Quique Sanchez Flores. Akibat kejadian itu, Nasser dihukum dilarang tampil selama 17 pertandingan.
Kini, di Dubai Maradona Tamat
BBC | GUARDIAN | IRFAN
Berita lain:
Jepang Menyabet Timor Leste 1–0
Garuda Muda Tekuk Makau 2-1
Adebayor Permanen di Spurs
Fans Ingin Real Madrid Datangkan Javi Martinez
Messi Jadi Merek Anggur