TEMPO.CO , San Fransisco - Marissa Mayer boleh dikata saksi hidup perjalanan Google. Ia bergabung dengan perusahaan itu sejak masih berupa perusahaan start-up, belum menjadi titan Internet seperti sekarang.
Seiring dengan naiknya Eric Schmidt sebagai CEO, Mayer menjadi salah satu eksekutif Google yang paling sering terlihat di muka publik dalam satu dekade terakhir. Ia kerap berbicara dalam konferensi teknologi, dan terlihat paling 'bersinar' di antara insinyur muda bidang IT yang senang ber-jeans ria.
Dibesarkan di Wausau, Wisconsin, 37 tahun lalu, ia bergabung dengan Google pada tahun 1999. Saat itu, Google baru berupa start-up, bukan titan internet. Penari balet "The Nutcracker" di Stanford ini memperoleh gelar dalam ilmu komputer di perguruan tinggi itu.
Di Google, Mayer bertanggung jawab untuk mengawasi peluncuran beberapa produk perusahaan yang paling ikonik, termasuk Gmail, Google Maps, dan iGoogle.
Estetika desainnya yang tajam disebut-sebut sebagian menyebabkan keberhasilan dia di Google, dan membantu perusahaan ini tumbuh menjadi salah satu perusahaan teknologi dan Internet terbesar di planet ini.
Warisan Mayer paling abadi di Google adalah nuansa minimalis dalam mesin pencariannya. Beda dengan mesin pencari lain yang tampilannya "padat", Google bernuansa minimalis, ruang putih yang cukup luas dengan warna biru cerah, merah, warna kuning dan hijau. Dialah yang paling ngotot agar tampilan mesin pencari Google itu 'bersih' - yang tampaknya merupakan refleksi dari gayanya di luar kantor juga.
"Latar belakang putih, sangat mirip dengan cetakan Marimekko yang pernah tergantung di rumah masa kecilnya," tulis Los Angeles Times. Gaya minimalis dan bersih pula yang digunakan untuk menata apartemennya.
Mayer mengatakan orang-orang yang datang ke penthouse-nya kadang-kadang bingung dan berkata, "Apakah tampilan apartemen Anda seperti Google atau Anda membuat Google terlihat seperti apartemen Anda?"
CNN | TRIP B