Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kini, Diabetes Serang Anak Usia Tujuh Tahun

image-gnews
rearickstrength.com
rearickstrength.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatnya gaya hidup tidak sehat telah menyebabkan anak-anak berusia tujuh tahun terdiagnosis diabetes tipe 2. Padahal biasanya penyakit ini dialami oleh mereka yang berusia menengah atau bahkan lebih tua. Demikian para ahli mengingatkan.

Para orang tua disalahkan karena telah membiarkan anak-anak mereka berangkat sekolah, memberikan makanan tidak sehat (junk food), dan tidak melarang anak-anak yang hanya beraktivitas duduk di dalam rumah seharian.

Para ahli mengingatkan bahwa "tsunami" diabetes tengah mengancam, tapi banyak orang tak peduli dengan risiko yang tengah mereka hadapi. Dalam sebuah panel yang diselenggarakan oleh National Institute for Health and Clinical Excellence (Nice), dikatakan bahwa banyak orang sudah mendengar mengenai penyakit diabetes ini, tapi mereka tak yakin kondisinya seburuk itu.

Diabetes tipe 2 yang mengindikasikan penurunan kemampuan tubuh untuk memproduksi insulin dan menoleransi glukosa kadar tinggi, dikenal juga dengan sebutan mature onset diabetes. Namun anggota panel mengatakan bahwa sebutan itu tak lagi bisa digunakan karena peningkatan jumlah orang muda yang terdiagnosis diabetes.

Christine Coltrell, spesialis diabetes dari Warwick, mengatakan, “Kita menghadapi anak-anak berusia tujuh tahun yang terkena diabetes tipe 2, hal tersebut membawa konsekuensi yang merusak kesehatan dalam jangka panjang.” Ia mengatakan anak-anak tersebut memang mengalami obesitas, tapi gaya hiduplah yang menyebabkan diabetes menjadi endemik. “Anak-anak tersebut akan terkena serangan jantung, kehilangan salah satu anggota tubuh atau penglihatan mereka pada usia 30-an atau 40-an,” ujar Coltrell. “Ketika kita melihat gaya hidup kita sekarang, ada banyak makanan siap saji yang disantap. “Orang tidak lagi berjalan kaki mengantar anak-anak mereka ke sekolah, mereka menyetir.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Kamlesh Khunti, seorang dokter umum yang juga profesor perawatan kesehatan di Leicester University, sebuah penelitian pada anak-anak sekolah menengah menunjukkan bahwa 40 persen dari mereka menghabiskan empat jam setiap malam untuk duduk.

Saat ini jumlah anak di bawah 16 tahun di Inggris yang didiagnosis diabetes tipe 2 "hanya" 300 orang per tahun. Namun Khunti mengingatkan, “Kecuali kita melakukan sesuatu, jumlah ini akan meningkat dan semakin buruk. Di Amerika, sekitar 40 persen direferensikan ke klinik dokter anak karena diabetes tipe 2.”

Penyakit diabetes tipe 2 ini berkembang seiring dengan meningkatnya usia akibat makan terlalu banyak dan tidak cukup berolahraga meski ada juga faktor genetik yang mempengaruhi. Orang-orang dari Asia Selatan, Cina, dan Afro-Afrika lebih cenderung diwarisi dan mewariskan penyakit ini. Saat ini hampir 3 juta orang didiagnosis diabetes sementara 850 ribu orang lainnya diperkirakan terkena penyakit ini tanpa mereka menyadarinya.

TELEGRAPH | ARBA’IYAH SATRIANI

Berita Terpopuler Lainnya:

Ini Bahaya Makanan Cepat Saji ala Barat
Lakukan Ini Supaya Anda Panjang Umur
Manfaat Kedelai bagi Penderita Diabetes

Tip Mengenali Tipe Diabetes Melitus
Wanita Kalahkan Pria dalam Tes IQ

Afrika Selatan Tarik Setengah Juta Alat Tes HIV

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

2 hari lalu

Ilustrasi wanita paruh baya bersantai. shutterstock.com
Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

4 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

8 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

15 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

17 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

17 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

25 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

26 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

26 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

27 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.